| dc.description.abstract | Gunung Rinjani adalah gunung api tertinggi kedua yang memiliki kaldera,
kawah, danau, mata air panas, savana, dan keindahan lainnya serta menjadi salah
satu destinasi utama di Lombok yang dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun
internasional. Di balik keindahannya, kawasan Gunung Rinjani berada pada
kawasan bahaya alam (ntural hazards) baik bencana hidrometeorologi maupun
geologi sehingga menjadi wilayah rawan bencana. Mengingat pentingnya peran
pelaku wisata terhadap keberlangsungan kegiatan wisata yang aman, maka
diperlukan kesadaran akan wilayah rawan bencana. Kesadaran ini terbentuk melalui
persepsi, sikap kewaspadaan, dan perilaku kesiapsiagaan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikai persepsi, sikap, dan perilaku pelaku wisata terhadap bahaya
dan bencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara,
observasi lapang, dan studi pustaka. Persepsi pelaku wisata terhadap bahaya secara
umum tergolong dalam kategori sedang, hal ini ditunjukan dengan pelaku wisata
sudah mengetahui keberadaan bahaya akan tetapi kurang menyadari risikonya.
Persepsi terhadap bencana secara umum tergolong dalam kategori baik yaitu pelaku
wisata sudah mengetahui potensi bencana dan menyadari risikonya. Sikap pelaku
wisata terhadap bahaya secara umum tergolong dalam kategori sedang karena
pelaku wisata kurang mewaspadai bahaya. Sikap terhadap bencana tergolong dalam
kategori baik untuk instansi karena sudah mewaspadai bencana sedangkan untuk
masyarakat pelaku wisata tergolong dalam kategori sedang karena masih kurang
mewaspadai bencana. Terdapat faktor yang menyebabkan ketidak selarasan antara
persepsi, sikap, dengan perilaku yaitu pengalaman dan pekerjaan. | id |