Show simple item record

dc.contributor.advisorWiryawan, Budy
dc.contributor.advisorTaurusman, Azbas Am
dc.contributor.authorUlya, Lulu Hilma Zulfatul
dc.date.accessioned2020-01-20T03:10:52Z
dc.date.available2020-01-20T03:10:52Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101072
dc.description.abstractIkan kerapu karet (Epinephelus ongus) dan kakap merah (Lutjanus malabaricus) merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unit penangkapan ikan kerapu karet dan kakap merah di Perairan Karimunjawa dan mengetahui status stok sumberdaya ikan kerapu karet dan kakap merah melalui pendekatan Length Based-Spawning Potential Ratio (LB-SPR) dengan verifikasi pengamatan TKG di Perairan Karimunjawa. Data utama yang dikumpulkan adalah panjang ikan meliputi panjang total, tingkat kematangan gonad (TKG) dan unit penangkapan ikan. Rasio potensi pemijahan berbasis panjang merupakan salah satu metode alternatif untuk menilai status stok ikan dengan data perikanan terbatas atau perikanan skala kecil. Hasil yang didapatkan bahwa unit penangkapan yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan kerapu dan kakap merah ada tiga jenis yaitu bubu, panah dan pancing ulur. Alat tangkap yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan kerapu karet adalah panah. Pengambilan sampel lapangan telah dilakukan selama bulan Februari 2019, sementara untuk data analisis dikumpulkan selama 7 bulan (Agustus 2018 - Februari 2019). Nilai ukuran pertama kali matang gonad (Lm) kerapu karet berdasarkan pengamatan TKG sebesar 24 cm. Nilai Lm ikan kerapu karet dan kakap merah berdasarkan estimasi Froese dan Binohlan (2000) secara berturut-turut adalah 23,8 cm dan 53,5 cm. Hasil menunjukkan status pemanfaatan sumberdaya ikan kerapu karet memiliki nilai SPR 36% (fully moderately), sedangkan kakap merah memiliki nilai SPR 16% (over exploited). Ikan kerapu karet memiliki nilai rata-rata ukuran ikan yang tertangkap (SL50) sebesar 25 cm dan Lm senilai 24 cm, sehingga rata-rata ukuran ikan yang tertangkap lebih besar dari nilai panjang pertama kali matang gonad (SL50>Lm). Ikan kakap merah memiliki nilai SL50 sebesar 39,03 cm dan Lm senilai 53,5 cm, sehingga rata-rata ukuran ikan yang tertangkap lebih kecil dari nilai panjang pertama kali matang gonad dengan (SL50<Lm). Pengelolaan perikanan yang lebih baik harus diimplementasikan pada rencana manajemen pengelolaan Taman Nasional melalui pemantauan ikan hasil tangkapan secara berkelanjutan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFisheries Resourcesid
dc.subject.ddcSpawningid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcJepara, Jawa Tengahid
dc.titleStatus Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Kerapu Karet (Epinephelus ongus) dan Kakap Merah (Lutjanus malabaricus) di Perairan Karimunjawaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordEpinephelus ongusid
dc.subject.keywordLength at first maturityid
dc.subject.keywordLutjanus malabaricusid
dc.subject.keywordstatus stok Karimunjawaid
dc.subject.keywordSpawning Potential Ratio (SPR)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record