dc.description.abstract | Ikan kerapu karet (Epinephelus ongus) dan kakap merah (Lutjanus malabaricus)
merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan permintaan pasar yang
terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unit penangkapan
ikan kerapu karet dan kakap merah di Perairan Karimunjawa dan mengetahui status
stok sumberdaya ikan kerapu karet dan kakap merah melalui pendekatan Length
Based-Spawning Potential Ratio (LB-SPR) dengan verifikasi pengamatan TKG di
Perairan Karimunjawa. Data utama yang dikumpulkan adalah panjang ikan
meliputi panjang total, tingkat kematangan gonad (TKG) dan unit penangkapan
ikan. Rasio potensi pemijahan berbasis panjang merupakan salah satu metode
alternatif untuk menilai status stok ikan dengan data perikanan terbatas atau
perikanan skala kecil. Hasil yang didapatkan bahwa unit penangkapan yang
digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan kerapu dan kakap merah ada tiga
jenis yaitu bubu, panah dan pancing ulur. Alat tangkap yang digunakan nelayan
untuk menangkap ikan kerapu karet adalah panah. Pengambilan sampel lapangan
telah dilakukan selama bulan Februari 2019, sementara untuk data analisis
dikumpulkan selama 7 bulan (Agustus 2018 - Februari 2019). Nilai ukuran pertama
kali matang gonad (Lm) kerapu karet berdasarkan pengamatan TKG sebesar 24 cm.
Nilai Lm ikan kerapu karet dan kakap merah berdasarkan estimasi Froese dan
Binohlan (2000) secara berturut-turut adalah 23,8 cm dan 53,5 cm. Hasil
menunjukkan status pemanfaatan sumberdaya ikan kerapu karet memiliki nilai SPR
36% (fully moderately), sedangkan kakap merah memiliki nilai SPR 16% (over
exploited). Ikan kerapu karet memiliki nilai rata-rata ukuran ikan yang tertangkap
(SL50) sebesar 25 cm dan Lm senilai 24 cm, sehingga rata-rata ukuran ikan yang
tertangkap lebih besar dari nilai panjang pertama kali matang gonad (SL50>Lm).
Ikan kakap merah memiliki nilai SL50 sebesar 39,03 cm dan Lm senilai 53,5 cm,
sehingga rata-rata ukuran ikan yang tertangkap lebih kecil dari nilai panjang
pertama kali matang gonad dengan (SL50<Lm). Pengelolaan perikanan yang lebih
baik harus diimplementasikan pada rencana manajemen pengelolaan Taman
Nasional melalui pemantauan ikan hasil tangkapan secara berkelanjutan. | id |