Studi Kasus Kejadian Left Displacement of Abomasum pada Sapi Perah di KPBS Pangalengan Kabupaten Bandung Tahun 2014–2018.
View/ Open
Date
2019Author
Insani, Liedzikri Rizqi
Choliq, Chusnul
Widyananta, Budhy Jasa
Metadata
Show full item recordAbstract
Upaya peningkatan produksi susu dilakukan dengan meningkatkan potensi genetik
sapi perah. Peningkatan potensi genetik yang tidak diimbangi dengan manajemen pakan
yang baik, dapat mengakibatkan munculnya kasus displacement abomasum pada sapi
perah. Left displacement of abomasum (LDA) adalah kondisi saat abomasum membesar
karena cairan, gas, atau keduanya terjebak di bagian kiri dari ruang abdominal. Kejadian
LDA lebih sering terjadi pada sapi dewasa yang habis lahir dan pada pedet yang mulai
disapih. Kondisi ini sangat merugikan bagi peternak yang seharusnya panen susu setelah
kelahiran, tidak tercapai karena terjadi penurunan produksi susu sampai dijual atau diafkir
lebih awal akibat gangguan kesehatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
jumlah kasus LDA pada sapi perah dan manajemen penanganannya di KPBS
Pangalengan Kabupaten Bandung. Studi ini merupakan studi kasus berdasarkan data
sekunder kasus LDA dari laporan kegiatan di Koperasi Peternakan Bandung Selatan
(KPBS) Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Tahun 2014–2018. Studi ini
menunjukkan bahwa kasus LDA pada sapi perah pada tahun 2014–2018 sebanyak 470
kasus dari total populasi 23740 ekor (1.97%) dengan rata-rata kasus per tahun 94 kasus.
Kasus LDA tertinggi terjadi pada tahun 2018 sebanyak 136 kasus dan terendah pada tahun
2016 sebanyak 58 kasus. Kasus LDA ini banyak terjadi akibat ketidakseimbangan antara
pemberian konsentrat dan hijauan sehingga kandungan serat pada pakan yang diberikan
terlalu rendah.