View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Soil Science and Land Resources
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Soil Science and Land Resources
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Karakteristik Mineralogi Tanah pada Formasi Geologi Berumur Tersier dan Kuarter di Kabupaten Karawang

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (18.48Mb)
      Date
      2019
      Author
      Margiyani, Setiya
      Iskandar
      Widjaja, Hermanu
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Keberagaman litologi di lokasi penelitian disertai pula dengan adanya perbedaan ketinggian tempat diduga akan berpengaruh terhadap karakteristik mineral tanah yang dijumpai dan proses-proses perkembangan tanah di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari karakteristik dan susunan mineral pada tanah-tanah yang berkembang pada formasi geologi berumur tersier dan kuarter di Kabupaten Karawang. Penelitian dilakukan pada formasi geologi yang berbeda secara toposekuen, yaitu di formasi geologi Tms untuk Tanah 1, Qoa untuk Tanah 2, dan Qaf untuk Tanah 3. Pengamatan komposisi mineral dilakukan melalui analisis mineral fraksi pasir total, fraksi pasir berat, dan fraksi klei. Hasil penelitian menunjukkan ketiga tanah memiliki komposisi mineral fraksi pasir yang hampir sama, yaitu didominasi oleh mineral resisten, dengan sedikit mineral mudah lapuk, dan memiliki asosisasi mineral hiperstein. Komposisi mineral fraksi pasir tersebut menunjukkan bahwa ketiga tanah terbentuk dari material endapan volkanik yang bersifat andesitik, namun dengan waktu dan proses pengendapan yang berbeda. Komposisi mineral klei ketiga tanah didominasi oleh mineral smektit. Ketinggian tempat lokasi penelitian menurun dari bagian selatan (formasi Tms) hingga bagian utara (formasi Qaf). Selain ketinggian tempat, aliran Sungai Citarum juga mempengaruhi tanah yang terbentuk. Tanah yang terbentuk pada posisi yang lebih tinggi (formasi Tms) telah melalui pelapukan dan erosi, sedangkan di bagian tengah dan utara dengan posisi yang lebih rendah merupakan tempat akumulasi air. Oleh karena itu, tingkat pelapukan tanah juga menurun dari bagian selatan (formasi Tms) hingga bagian utara (formasi Qaf). Proses deposisi material-material berbeda ditunjukkan dengan jelas pada Tanah 3, yaitu melalui ketidaksinambungan litologi pada horison Bw3 dan BC.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100983
      Collections
      • UT - Soil Science and Land Resources [2823]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository