Show simple item record

dc.contributor.advisorTjahjono, Boedi
dc.contributor.advisorRustiadi, Ernan
dc.contributor.authorGojali, Muhamad Rizal
dc.date.accessioned2020-01-13T04:18:29Z
dc.date.available2020-01-13T04:18:29Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100959
dc.description.abstractLongsor merupakan fenomena alam dimana alam mencari keseimbangan baru akibat adanya gangguan atau adanya faktor yang mempengaruhinya sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan gerakan tanah. Provinsi Jawa Barat termasuk salah satu daerah yang memiliki potensi tinggi untuk terjadinya bencana longsor, contohnya adalah di Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor dikategorikan ke dalam zona gerakan tanah pada tingkat menengah sampai tinggi oleh BNPB, dimana DAS Cilwung Hulu merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bogor yang sering mengalami longsor. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model spasial bahaya longsor dan merumuskan rekomendasi mitigasi berdasarkan pada bahaya longsor penggunaan lahan eksisting dan bentuklahan di DAS Ciliwung Hulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh parameter yang dapat digunakan dalam pemodelan spasial bahaya longsor, yaitu bentuklahan, penggunaan lahan, kemiringan lereng, curah hujan, kelurusan, jenis tanah, dan litologi. Berdasarkan analisis pembobotan didapatkan bahwa bobot masing-masing parameter secara berurutan adalah 0,347; 0,223; 0,200; 0,100; 0,071; 0,049; dan 0,010. Bahaya longsor hasil analisis dikelaskan menjadi 3 kelas yaitu rendah, sedang, dan tinggi dengan luasan masing-masing 4651,53 ha (31%), 6637,72 ha (43%), dan 3941,41 ha (26%). Adapun akurasi keseluruhan yang diperoleh adalah 57,8. Rekomendasi bentuk-bentuk mitigasi bencana longsor untuk daerah penelitian yang tepat antara lain adalah pembuatan bronjong dan tu terutama untuk daerah-daerah dengan kelas bahaya longsor tinggi (secara teknik sipil) seperti yang telap diterapkan di beberapa titik di daerah penelitian. Adapun secara vegetatif, bentuk mitigasi yang direkomendasikan adalah agroforestry terutama di daerah perkebunan dan permukiman, sementara itu secara sosial, bentuk mitigasi masih diperlukan adalah berupa pemahaman atau pendidikan tentang bencana longsor dan peringatan dini di setiap musim hujan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSoil scienceid
dc.subject.ddcLandslidesid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePemodelan Spasial Bahaya Longsor di DAS Ciliwung Hulu Kabupaten Bogor.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBahaya Longsorid
dc.subject.keywordBogorid
dc.subject.keywordDAS Ciliwung Huluid
dc.subject.keywordModel Spasialid
dc.subject.keywordPCAid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record