dc.description.abstract | Peningkatan produktivitas padi dapat tercapai dengan penggunaan benih
unggul seperti padi varietas IPB 3S. Selain unggul, dibutuhkan benih yang bermutu
tinggi. Mutu lot benih dapat ditingkatkan dengan waktu pemberian pupuk yang
tepat selama produksi dan pengolahan benih menggunakan kecepatan hembusan
blower yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu fisik dan
mutu fisiologis benih padi IPB 3S hasil perbedaan waktu pemupukan dan perlakuan
kecepatan blower. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)
dengan dua faktor. Faktor pertama adalah kecepatan hembusan blower dengan lima
taraf yaitu, 4.5 ms-1, 5.0 ms-1, 5.5 ms-1, 6.0 ms-1 dan pengolahan benih menggunakan
tampi. Faktor kedua adalah benih hasil pemupukan dengan waktu yang berbeda,
yang terdiri atas empat taraf yaitu, pada 7, 21 dan 35 hari setelah tanam (HST), 7,
28 dan 35 HST, 7, 21 dan 42 HST dan 7, 28 dan 42 HST. Mutu fisik benih hasil
pengolahan menggunakan blower lebih baik daripada menggunakan tampi.
Kecepatan hembusan blower 5.0, 5.5 dan 6.0 ms-1 belum menunjukkan mutu fisik
yang berbeda nyata. Kecepatan hembusan blower pada 6.0 ms-1 menghasilkan
bobot kering kecambah normal tertinggi. Pengolahan benih menggunakan tampi
menghasilkan kecepatan tumbuh benih tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan
kecepatan blower 6.0 ms-1. Kombinasi perlakuan kecepatan hembusan blower pada
5.0 ms-1 dengan pemupukan pada 7, 21 dan 35 HST menghasilkan potensi tumbuh
dan daya berkecambah benih terbaik. Kecepatan hembusan blower pada 5 ms-1 dan
waktu pemupukan pada 7, 21 dan 35 HST merupakan rekomendasi terbaik untuk
menghasilkan mutu fisik dan fisiologis saat produksi benih padi varietas IPB 3S. | id |