Show simple item record

dc.contributor.advisorPandjaitan, Nurmala K
dc.contributor.advisorSarwoprasodjo, Sarwititi
dc.contributor.authorLasinta, Megafirmawanti
dc.date.accessioned2020-01-03T03:27:49Z
dc.date.available2020-01-03T03:27:49Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100776
dc.description.abstractIsu lingkungan telah menjadi pembahasan penting di dunia internasional termasuk Indonesia. Sebagai negara dengan kekayaan alam melimpah, Indonesia pada dasarnya adalah negara yang memiliki cadangan air yang baik, namun perilaku warga komunitas yang belum sadar akan pentingnya menjaga lingkungan menjadi ancaman tersendiri bagi ketersediaan air bersih di Indonesia. Kota Bogor merupakan kota penyangga Ibu Kota yang memiliki dua sungai besar sebagai sumber air baku untuk konsumsi warga. Salah satu sungai tersebut adalah sungai Ciliwung dengan kuantitas air yang cukup memenuhi kebutuhan air Kota Bogor. Meski secara kuantitas dikatakan cukup memenuhi, namun kualitas air sungai Ciliwung yang tercemar berat menjadi masalah penting yang harus diselesaikan. Pulo Geulis adalah salah satu area bantaran sungai Ciliwung yang menjadi tempat pemukiman warga di kota Bogor. Lahan yang terbatas, harga tanah yang tinggi, dan tingkat ekonomi penduduk yang rendah adalah beberapa alasan mengapa bantaran sungai digunakan sebagai daerah pemukiman. Pulo Geulis adalah daerah padat penduduk di mana pembangunan terjadi secara vertikal karena lahan yang sempit. Rumah warga di Pulo Geulis saling berdekatan sehingga tidak ada ruang terbuka hijau di daerah tersebut. Satu-satunya akses untuk masuk ke Pulo Geulis harus dilewati melalui jembatan kecil yang menghubungkan Pulo Geulis dengan daratan di sisi lain Ciliwung. Letak Pulo Geulis yang strategis mempengaruhi kebersihan dan kelestarian sungai Ciliwung. Hal ini dapat berkontribusi pada tercemar atau tidaknya air di wilayah tersebut. Perilaku warga yang ramah lingkungan akan berdampak positif pada lestarinya sungai dan tersedianya air bersih. Sebaliknya, perilaku warga bantaran sungai yang tidak ramah lingkungan berdampak negatif hingga menurunkan kualitas air bersih dalam suatu wilayah. Pada faktanya, secara visual terlihat bahwa kondisi bangunan rumah warga di Pulo Geulis umumnya dibangun membelakangi sungai sehingga Ciliwung dianggap sebagai bagian belakang (water back landscape) yang tidak termanfaatkan dengan semestinya. Saluran-saluran limbah rumah tangga mengarah langsung ke badan sungai. Bahkan, perilaku warga Pulo Geulis yang sampai saat ini masih menjadi masalah adalah adanya warga yang masih membuang sampah ke badan sungai Ciliwung. Hal ini menjadi masalah yang harus diatasi untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi warga Kota Bogor di masa kini maupun masa mendatang. Salah satu solusi yang harus dilakukan adalah membangun perilaku ramah lingkungan warga komunitas bantaran sungai. Secara konseptual, perilaku ramah lingkungan dipengaruhi karakteristik warga komunitas tingkat (pendidikan, usia, tingkat pendapatan, dan lama tinggal dalam komunitas), sikap warga komunitas terhadap perilaku ramah lingkungan (aspek kognitif dan aspek afektif), dan pola komunikasi warga komunitas (sumber informasi, ragam saluran, pesan manfaat, pesan resiko, dan pesan teknis) tentang perilaku ramah lingkungan. Atas dasar tersebut maka dianggap penting untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor yang dimaksud terhadap perilaku ramah lingkungan warga komunitas di Pulo Geulis. Penelitian ini didesain sebagai penelitian kuantitatif menggunakan metode survey. Sampel penelitian sebanyak 100 responden ditentukan secara sengaja (purposive) dengan melihat karakteristik yang sesuai kebutuhan penelitian. Responden penelitian ini adalah warga komunitas Pulo Geulis yang berusia diatas 17 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Karena terdapat 5 (lima) RT di Pulo Geulis maka penentuan responden dilakukan secara cluster dimana pada setiap RT diambil 20 warga sebagai responden penelitian. Data dari 100 responden dihimpun menggunakan instrumen berupa kuesioner. Data juga dikumpulkan melalui wawancara dengan informan kunci seperti Ketua RW, Ketua RT, maupun Kader Posyandu di Pulo Geulis. Analisis data dilakukan menggunakan Software Smart PLS 3.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas perilaku lingkungan warga komunitas Pulo Geulis adalah pada tingkatan cukup ramah lingkungan. Perilaku lingkungan yang paling banyak dilakukan adalah perilaku pengelolaan sampah dan penghematan air. Adapun perilaku lingkungan yang belum banyak dilakukan oleh warga komunitas adalah penggunaan septic tank, pemanfaatan air hujan, pembatasan penggunana air, dan pemanfaatan kembali air bekas pakai (grey water). Pada sikap warga komunitas terhadap perilaku ramah lingkungan, hasil analisis menunjukkan bahwa aspek pengetahuan warga komunitas tentang perilaku ramah lingkungan berada pada tingkatan yang sedang. Kognitif tersebut tercermin dari pengetahuan yang baik tentang bahaya limbah kamar mandi bagi ekosistem sungai. Hal tersebut kontras dengan pemahaman yang belum baik tentang ketersediaan air di bumi. Pada aspek afektif, warga komunitas memiliki afektif yang netral terhadap perilaku ramah lingkungan. Hal ini searah dengan aspek kognitif yang berada pada kualitas yang masih sedang. Selanjutnya, analisis menunjukkan bahwa pola komunikasi warga komunitas dalam informasi perilaku ramah lingkungan lebih banyak dilakukan oleh sumber formal seperti ketua RT, RW, dan Kader Posyandu. Saluran komunikasi yang digunakan masih kurang beragam yakni antara 1-2 jenis saluran komunikasi. Saluran yang paling sering digunakan adalah komunikasi face to face. Pada isi pesan, baik pesan manfaat, resiko, maupun pesan teknis berada pada kategori yang lengkap dan cukup lengkap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi berupa sumber informasi, ragam saluran, pesan manfaat, pesan resiko, dan pesan teknis adalah indikator yang mempengaruhi perilaku ramah lingkungan. Selain itu, pola komunikasi juga mempengaruhi sikap warga komunitas terhadap perilaku ramah lingkungan di Pulo Geulis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcCommunication developmentid
dc.subject.ddcCommunication patternsid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePola Komunikasi Komunitas dalam Membangun Perilaku Ramah Lingkungan di Bantaran Sungai Ciliwung Kota Bogor.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkomunitasid
dc.subject.keywordperilaku ramah lingkunganid
dc.subject.keywordpola komunikasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record