Show simple item record

dc.contributor.advisorSupriyono, Eddy
dc.contributor.advisorSoelistyowati, Dinar Tri
dc.contributor.authorAji, Mufit Budi
dc.date.accessioned2020-01-03T03:20:14Z
dc.date.available2020-01-03T03:20:14Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100771
dc.description.abstractLobster laut Panulirus sp. memiliki nilai ekonomis tinggi. Permintaan lobster terus meningkat baik pasar domestik maupun mancanegara. Produksi lobster di Indonesia umumnya masih berasal dari tangkapan di alam. Penangkapan yang dilakukan secara berlebihan dapat mengakibatkan penurunan populasi di alam sehingga kegiatan budidaya merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan produksi lobster. Budidaya lobster yang sudah dilakukan yaitu menggunakan karamba jaring apung (KJA) namun memiliki kendala seperti pertumbuhan rendah, kanibalisme tinggi, tingkat kelangsungan hidup rendah, sisa pakan tidak dapat dikontrol, kualitas air tidak dapat diprediksi, dan biaya produksi yang tinggi. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dilakukan budidaya secara indoor dengan sistem terkontrol. Budidaya lobster secara indoor dapat ditingkatkan produksinya melalui upaya perbaikan sistem dan kualitas lingkungan perairan. Kualitas air menurun yang disebabkan oleh bahan organik berupa feses dan sisa pakan menyebabkan penurunan pH pada sistem resirkulasi. Perubahan pH yang terjadi dan berfluktuasi dapat mempengaruhi fungsi fisiologis dan kinerja produksi. Alkalinitas berfungsi sebagai buffer terhadap fluktuasi pH, proses nitrifikasi, dan berperan terhadap fungsi fisiologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi alkalinitas optimum untuk budidaya lobster Panulirus sp. berdasarkan respons fisiologis dan kinerja produksi. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan diulang sebanyak dua kali. Level alkalinitas ditingkatkan dengan penambahan CaCO3. Perlakuan yang digunakan yaitu alkalinitas 120, 190, 260 mg L-1 CaCO3 dibandingkan dengan kontrol atau tanpa penambahan CaCO3. Lobster yang digunakan memiliki ukuran bobot rata-rata 58.05±1.48 g dan panjang total rata-rata 115.68±1.87 mm yang dipelihara pada bak fiber berukuran 1.2 x 0.95 x 1 m3 selama 60 hari. Pakan yang diberikan yaitu jenis ikan rucah yang dipotong berukuran 2-3 cm yang telah dibersihkan organ dalamnya dengan Feeding Rate (FR) sebesar 3%. Frekuensi pemberian pakan yaitu satu kali per hari pukul 17.00 WIB. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu kualitas air, respons fisiologis, dan kinerja produksi. Kualitas air yang diamati yaitu alkalinitas, pH, amonia (NH3), nitrit (NO2 -), nitrat (NO3 -), suhu, Dissolved Oxygen (DO), dan salinitas. Respons fisiologis yang diamati yaitu Total Hemocyte Count (THC) dan kadar glukosa hemolim. Parameter kinerja produksi yang dihitung yaitu pertambahan bobot tubuh, pertambahan panjang tubuh, Tingkat Kelangsungan Hidup (TKH), Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS), dan Rasio Konversi Pakan (RKP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH air meningkat seiring dengan peningkatan alkalinitas. Sedangkan parameter kualitas air lainnya tidak terjadi perubahan secara signifikan dan masih mendukung bagi budidaya lobster. Hasil pengamatan Total Hemocyte Count (THC) mengalami peningkatan di hari ke 20 pada perlakuan alkalinitas 120, 190, dan 260 mg L-1 CaCO3 kemudian nilainya 3 kembali menurun hingga akhir pemeliharaan. Nilai Total Hemocyte Count (THC) secara keseluruhan yaitu berkisar antara 4.12–9.59 x 106 sel mL-1. Hasil pengamatan kadar glukosa hemolim meningkat pada setiap perlakuan dengan nilai secara keseluruhan yaitu berkisar 2.00-7.25 mg dL-1. Hasil penghitungan kinerja produksi pada pertambahan bobot tubuh, panjang tubuh, Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS), dan Rasio Konversi Pakan (RKP) menunjukkan tidak berbeda nyata pada setiap perlakuan. Sedangkan Tingkat Kelangsungan Hidup (TKH) tertinggi pada alkalinitas 190 mg L-1 CaCO3 yaitu 86.67%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa alkalinitas optimum pada budidaya lobster Panulirus sp. dalam wadah budidaya dengan sistem terkontrol yaitu 190 mg L-1 CaCO3 yang ditunjukkan dengan Tingkat Kelangsungan Hidup (TKH) tertinggi yaitu 86.67%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcLobsterid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleBudidaya Lobster Panulirus sp. pada Berbagai Konsentrasi Alkalinitas dengan Sistem Terkontrolid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordLobster lautid
dc.subject.keywordalkalinitasid
dc.subject.keywordrespons fisiologisid
dc.subject.keywordkelangsungan hidupid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record