Show simple item record

dc.contributor.advisorPurnamadewi, Yeti Lis
dc.contributor.advisorDharmawan, Arya Hadi
dc.contributor.authorMustapa, Lalu Ardhian
dc.date.accessioned2020-01-02T07:46:34Z
dc.date.available2020-01-02T07:46:34Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100759
dc.description.abstractSektor pertanian mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional yaitu sebagai penyedia bahan pangan dan industri, penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), penghasil devisa, penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan dan penanggulangan kemiskinan serta pelestarian lingkungan. Salah satu tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional adalah degradasi lahan, alih fungsi lahan, dan keterbatasan lahan potensial. Salah satu kebijakan pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan adalah perluasan lahan pertanian yang disebut dengan program cetak sawah. Perluasan lahan pertanian yang dilaksanakan di luar Pulau Jawa terkendala faktor sosial budaya, keterbatasan sarana prasarana usaha tani, kesuburan lahan, akses pasar, ketersediaan tenaga kerja dan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengevaluasi pelaksanaan perluasan lahan pertanian, 2) menganalisis dampak perluasan lahan pertanian terhadap pola nafkah dan kesejahteraan rumah tangga petani peserta, sosial dan ekologi 3) menganalisis status keberlanjutan perluasan lahan pertanian di Kabupaten Katingan. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap responden petani perserta program cetak sawah dan melalui Focus Group Discussion (FGD) bersama informan yang merupakan stakeholders program. Responden dan informan detentukan secara purposive. Metode analisis yang digunakan dalam menjawab tujuan penelitian mencakup analisis pendapatan dan kelayakan usaha; analisis struktur nafkah, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga serta metode analisis multidimensional scalling berdasarkan lima dimensi keberlanjutan yaitu dimensi sosial budaya, ekonomi, ekologi, kelembagaan, dan infrastruktur. Perluasan lahan sawah melalui program cetak sawah di Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan pada tahun 2016 berhasil menambah lahan sawah sesuai yang direncanakan. Perluasan lahan didukung motivasi yang kuat dari petani dan masyarakat, didukung keberadaan kelompok tani dan penyuluh pertanian. Namun demikian produktivitas padi relatif rendah, akan tetapi secara finansial usahatani padi di lahan sawah tersebut menguntungkan dan layak diusahan dengan R/C rasio sebesar 1.2. Program cetak sawah di Kecamatan Katingan Kuala memberikan dampak yang positif terhadap kondisi ekonomi (struktur nafkah dan kesejahteraa petani peserta program cetak sawah), sosial dan ekologi. Program cetak sawah dapat meningkatkan pendapatan petani, tetapi tidak merubah pola nafkahnya yang didominasi oleh sektor pertanian khususnya tanaman pangan tetapi semakin menurun dengan meningkatnya golongan pendapatan; memperluas kesempatan kerja dan tidak merusak lingkungan baik fisik maupun hayati karena perluasan lahan sawah sesuai dengan budaya dan kearifan lokal masyarakat. Peningkatan pendapatan responden peserta program cetak sawah tidak sampai meningkatkan kesejahateraannya, rumahtangga petani golongan bawah dan menengah setelah mengikuti program cetak sawah, masih tetap tergolong rumahtangga miskin. Relatif rendahnya kesejahteraan responden petani peserta program juga dapat dilihat dari pola pengeluran rumahtangganya yang didominasi oleh pengeluaran untuk pengadaan pangan. Peningkatan pendapatan yang tidak mampu mendorong peningkatan kesejahteraan petani selain disebabkan produktivitas padi dan kelayakan usaha yang relatif rendah juga karena intensitas tanam padi umumnya hanya sekali dalam setahun. Kondisi tersbut disebabkan beberapa masalah yakni keterbatasan modal usaha tani, jalan usaha tani dan sarana irigasi yang tidak memadai, ketersediaan alat dan mesin pertanian yang tidak mencukupi kebutuhan, akses pasar dan lokasi perluasan lahan jauh dan tanah yang relatif tidak begitu subur serta pengetahuan dan keterampilan petani yang relatif rendah. Hasil analisis MDS menunjukkan bahwa program cetak sawah di Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan termasuk dalam status cukup berkelanjutan dengan nilai indeks keberlanjutan sebesar 54.3. Status keberlanjutan yang demikian dikarenakan dimensi infratruktur dan kelembagaan bernilai relatif rendah dan termasuk dalam kategori kurang; sementara aspek ekologi dan ekonomi merupakan yang tertingi nilai indeksnya, akan tetapi hanya termasuk dalam kategori cukup. Untuk dimensi infrastruktur yang dibangun dengan enam atribut, tiga atribut yang nilainya terendah adalah penerapan inovasi baru dalam usahatani, akses terhadap IPTEK terkait usahatani serta teknologi dan pengelolaan hasil pertanian. Sementara untuk dimensi kelembagaa, dari enam atribut yang digunakan, aspek peran BULOG, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian mempunyai nilai yang terendah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEnvironmental scienceid
dc.subject.ddcSustainable developmentid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcKatingan-Kalimantan Tengahid
dc.titleKeberlanjutan Perluasan Lahan Pertanian (Analisis Program Cetak Sawah di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddampakid
dc.subject.keywordkeberlanjutanid
dc.subject.keywordMDSid
dc.subject.keywordprogram cetak sawahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record