Show simple item record

dc.contributor.advisorSarwoprasodjo, Sarwititi
dc.contributor.advisorFirdanianty
dc.contributor.authorSari, Intan Permata
dc.date.accessioned2020-01-02T07:41:07Z
dc.date.available2020-01-02T07:41:07Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100752
dc.description.abstractKanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Jenis kanker yang paling banyak menelan angka korban jiwa adalah kanker payudara. Di Indonesia kanker payudara menduduki peringkat pertama terbanyak. Masalah lain kanker payudara adalah 70 persen penderita kanker payudara datang ke fasilitas kesehatan sudah pada stadium lanjut. Oleh karena itu, Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dianggap menjadi upaya pencegahan kanker payudara stadium lanjut. Lovepink Indonesia merupakan organisasi yang fokus mensosialisasikan isu mengenai kesehatan payudara di sekitar Jakarta dengan komunikasi langsung melalui pendekatan komunikasi kesehatan. Salah satu model dalam komunikasi kesehatan untuk mengukur kesadaran masyarakat terhadap risiko kanker payudara adalah Health Belief Model. Jika seseorang merasa rentan dan menganggap penyakit itu serius, percaya bahwa manfaat yang di dapat lebih besar daripada hambatan, mendapat dorongan dari orang-orang serta memiliki keyakinan maka mereka akan cenderung melakukan tindakan untuk mengurangi risiko suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan karakteristik remaja dan mengukur tingkat persepsi kerentanan, keseriusan, manfaat, hambatan, isyarat untuk bertindak dan efikasi diri. (2) Menganalisis pengaruh antarvariabel Health Belief Model terhadap perilaku remaja dalam melakukan Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Populasi penelitian ini adalah remaja peserta sosialisasi kampanye Lovepink Indonesia yang tersebar pada 4 lokasi yang berbeda. Waktu penjajakan hingga pengumpulan data Januari hingga April 2019. Metode pengumpulan data dengan kuesioner yang dibagikan langsung kepada 100 remaja dan wawancara digunakan untuk menggali informasi mengenai kampanye SADARI kepada pihak Lovepink. Teknik analisis data dengan menggunakan SPSS 23.0 untuk melihat analisis deskriptif dan PLS Smart3.0 untuk melihat pengaruh antarvariabel Health Belief Model. Hasil penelitian ini menunjukkan Kampanye Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Lovepink sudah efektif dalam meningkatkan perilaku remaja dalam melakukan SADARI. Gaya hidup remaja merupakan gaya hidup yang tidak sehat karena sering mengonsumsi makanan siap saji, tidak berolahraga dengan minimal 3 kali dalam seminggu, tidak beristirahat dengan cukup (8 jam) per hari dan sering merasa stres. Gaya hidup yang tidak sehat merupakan salah satu indikasi seseorang berisiko tinggi terkena kanker payudara. Variabel Health Belief Model persepsi keseriusan, manfaat, hambatan dan isyarat untuk bertindak berpengaruh terhadap perilaku remaja dalam melakukan SADARI. Variabel yang paling dominan adalah isyarat untuk bertindak yang terdiri dari sumber informasi dan motivasi, jenis informasi dan motivasi serta faktor-faktor yang mendorong remaja dalam melakukan SADARI.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcCommunicationid
dc.subject.ddcHealth communicationid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Health Belief Model Terhadap Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Remaja (Kasus Pada Kampanye Lovepink).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordHealth Belief Modelid
dc.subject.keywordkampanye periksa payudara sendiriid
dc.subject.keywordkomunikasi kesehatanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record