Perbaikan Konstruksi Lampu HPL (High Power LED) untuk Meningkatkan Hasil Tangkapan Bagan
Abstract
Cahaya merupakan sebuah alat bantu dalam bidang penangkapan yang
banyak digunakan selain rumpon. Jenis sumber cahaya yang digunakan sebagai alat
bantu penangkapan ikan pada bagan sangat beragam, mulai dari lampu petromaks,
pijar, neon dan mercury. Jenis lampu lain yang kemungkinan dapat dikembangkan
pada bagan adalah light emitting diode (LED). Penggunaan lampu LED sebagai alat
bantu penangkapan pada perikanan bagan masih sebatas riset. Kajian menggunakan
LED jenis HPL pernah diakukan dan mendapatkan hasil 80% dibandingkan dengan
bagan milik nelayan yang memakai lampu fluorence. Hasil pengamatan terhadap
kontruksi lampu HPL atau HPL-S menunjukkan ada beberapa bagian yang masih
perlu disempurnakan. Penelitian mencoba untuk memperbaiki dua diantaranya,
yaitu penggunaan peredampanas berbahan aluminiumdan perbaikan posisi lampu.
Peredam panas digunakan untuk mengurangi resiko lampu cepat putus. Adapun
perbaikan posisi lampu dilakukan dengan cara memposisikan lampu agar area yang
tersinari menjadi semakin luas. Lampu hasil perbaikan disebut sebagailampu HPL
modifikasi, atau HPL-D. Tujuan yang ingin dicapai adalah membuktikan bahwa
pencahayaan lampu HPL-D yang lebih menyebar akan meningkatkan jumlah hasil
tangkapan bagan, tanpa mengurangi komposisi jenisnya.
Penelitian menggunakan metode experimental fishing dengan mengoperasikan dua
unit bagan secara bersamaan. Uji coba lampu HPL-S dan HPL-D masing-masing
menggunakan 1 unit bagan apung yang berjarak sekitar 100 m. Waktu
pengoperasian bagan selama 20 hari. Jumlah setting dalam satu hari sebanyak 2
kali. Dengan demikian, jumlah total setting mencapai 40 kali ulangan. Adapun
metode analisis datanya adalah deskriptif-komparatif dengan uji statistik non
parametrik Mann-Whitney.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bagan yang mengoperasikan lampu
HPL-S mendapatkan berat hasil tangkapan yang lebih rendah dibandingkan dengan
lampu HPL-D. Rincian berat hasil tangkapan HPL-S adalah teri putih 152 kg, teri
jengki 102 kg, hitam 90 kg, teri paku 87 kg, cumi-cumi 92 kg, pepetek 95 kg, selar
kuning 89 kg dan tembang 79 kg dengan berat total keseluruhan sebesar 786 kg.
Hasil yang berbeda didapatkan oleh bagan yang menggunakan lampu HPL-D
dengan berat total hasil tangkapann mencapai 1494 kg. Rinciannya adalah teri putih
308 kg, teri jengki 182 kg, teri hitam 180 kg, teri paku 177 kg, cumi-cumi 189 kg,
pepetek 160 kg, selar kuning 155 kg dan tembang 143 kg.
Pengujian statistik non parametrik Mann-Whitney dilakukan pada hasil
tangkapan bagan apung yang mengoperasikan lampu yang berbeda. Tujuannya
adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan lampu terhadap
peningkatan hasil tangkapan. Hasilnya adalah nilai Asymp. Sig. 0,000, atau lebih
kecil dari nilai α=0,05. Kesimpulannya adalah lampu yang digunakan dalamoperasi
penangkapan ikan dengan bagan apung memberikan pengaruh yang signifikan
dalam meningkatkan jumlah hasil tangkapan. Pengujian dilanjutkan dengan
membandingkan lampu HPL-S dan HPL-D dalam meningkatkan hasil tangkapan
bagan. Metode yang digunakan adalah statistik non parametrik Mann-Whitney.
Collections
- MT - Fisheries [2934]