dc.description.abstract | Gelembung renang merupakan byproduct hasil perairan yang berpotensi
sebagai sumber alternatif kolagen untuk industri makanan, kosmetik, biomedis
dan farmasi. Kolagen gelembung renang ikan patin diharapkan dapat mengatasi
kekhawatiran produsen dan konsumen dengan merebaknya beberapa penyakit
yang bersumber dari bahan baku sapi serta masalah ketidakhalalan penggunaan
babi oleh pemeluk agama tertentu. Metode produksi kolagen umumnya
menggunakan metode asam. Penggunaan metode asam dan kombinasinya dengan
enzim penting untuk dilakukan guna meningkatkan rendemen dan kualitas.
Penelitian ini bertujuan menentukan karakteristik gelembung renang ikan patin,
mengevaluasi pengaruh konsentrasi NaOH dalam pelarutan protein nonkolagen
dan pengaruh konsentrasi enzim papain terhadap karakteristik kolagen yang
dihasilkan dan menentukan formulasi sediaan tablet kolagen.
Penelitian dilakukan dalam empat tahapan yaitu preparasi dan karakterisasi
gelembung renang ikan patin (Pangasius sp.), penghilangan protein nonkolagen
menggunakan NaOH 0.05; 0.1 dan 0.15 M selama 12 jam pada suhu 4°C,
ekstraksi kolagen menggunakan enzim papain konsentrasi 0; 5 000; 10 000;
15 000 dan 20 000 U/mg selama 24 dan 48 jam pada suhu 4ºC dan
memformulasikan sediaan tablet kolagen.
Proporsi gelembung renang ikan patin yakni 1.42±0.68% dari total bobot
ikan. Gelembung renang ikan patin mengandung protein 84.66±0.47% (bk) dan
memiliki asam amino yang didominasi oleh asam amino penciri kolagen yakni
glisina (55.94 mg/g), prolina (30.48 mg/g) dan alanina (23.4 mg/g). Pretreatment
menggunakan NaOH 0.05 M selama 6 jam merupakan perlakuan yang efektif
dalam menghilangkan protein nonkolagen gelembung renang ikan patin. Ekstraksi
menggunakan enzim papain 5 000 U/mg selama 48 jam merupakan perlakuan
terpilih berdasarkan pengujian kelarutan kolagen dan derajat pengembangan.
Kolagen larut enzim papain (PaSC) terpilih memiliki rendemen sebesar
27±0.08% (bk) dengan kandungan protein 88.13±0.07 dan mengandung tiga asam
amino tertinggi yaitu glisina (276.98 mg/g), prolina (119.61 mg/g) dan alanina
(90.02 mg/g). Kolagen memiliki derajat putih 90.99±0.79% dengan pH 4.05, serta
bebas dari (Pb, Hg, As dan Cd). Suhu transisi gelasi (Tg) dan suhu puncak
pelelehan (Tmax) masing-masing 88°C dan 151°C. Spektra FTIR kolagen
menunjukkan eksistensi gugus amida A, amida B, amida I, amida II, amida III dan
triple helix. Struktur permukaan kolagen memiliki serat-serat putih. Angka
lempeng total pada formula sediaan tablet kolagen negatif dari cemaran mikroba,
memiliki nilai aw yang rendah dan memenuhi standar DEPKES R1 1991 dengan
nilai keseragaman bobot 500.13±0.11 g, keseragaman ukuran dengan diameter
1.02 cm dan tebal 0.52 cm, kekerasan 6.32 ± 1.3 mg, kerapuhan 0.83% dan
waktu hancur 7 menit 6 detik. | id |