Show simple item record

dc.contributor.advisorEkayani, Meti
dc.contributor.advisorKarlinasari, Lina
dc.contributor.authorWulansari, Desi
dc.date.accessioned2020-01-02T03:28:06Z
dc.date.available2020-01-02T03:28:06Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100727
dc.description.abstractPengertian sampah makanan mengacu pada makanan yang dapat dikonsumsi manusia tetapi tidak dikonsumsi dan dibuang karena alasan-alasan tertentu. Hasil studi The Economist Intelligent Unit (EIU) pada tahun 2017 menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang memproduksi sampah makanan terbesar kedua setelah Arab Saudi. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian LHK, komposisi sampah terbesar pada tahun 2017-2018 adalah sampah makanan, yaitu mencapai 93% (SIPSN 2018). SIPSN menambahkan bahwa pada periode 2017-2018 komposisi sampah di Kabupaten Bogor juga didominasi oleh sampah makanan hingga mencapai 70% (SIPSN 2018). Kampus IPB sebagai salah satu kampus terbesar di Jawa Barat terdapat sekitar 15.000 mahasiswa yang berada dan beraktivitas di Lingkar Kampus IPB Darmaga. Adanya masyarakat lokal maupun pendatang menambah tingginya jumlah populasi di wilayah tersebut. Kondisi ini mendorong munculnya berbagai macam usaha, salah satunya warung makan. Warung makan merupakan unit usaha yang ikut andil dalam memproduksi sampah makanan (food waste) yang dihasilkan dari sisa konsumsi pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung timbulan sampah makanan, mengestimasi nilai kehilangan sampah makanan warung makan dan menganalisis potensi pemanfaatan sampah makanan warung makan. Penelitian dilakukan di Desa Babakan, yaitu Jalan Babakan Raya hingga Babakan Tengah sepanjang 800 m. Metode penentuan sampel dilakukan secara sengaja berdasarkan kategori warung makan yaitu Warung Padang, Warung Sunda, yaitu Warung Tegal, Warung Sunda, A La Carte dan Warung Tegal dan A La Carte. Jumlah populasi warung makan adalah 52 warung makan dan diperoleh sampel sebanyak 16 warung makan. pada penelitian ini terdapat dua jenis responden, yaitu responden produsen atau pemilik warung dan responden konsumen. Responden produsen ditentukan dengan cara sengaja dan diperoleh sebanyak 16 responden produsen. Sementara responden konsumen ditentukan dengan cara kebetulan (Incidental Sampling) dan diperoleh sebanyak 75 responden konsumen. Metode pengumpulan data timbulan sampah mengacu pada SNI 19-3964-1994. Estimasi nilai kehilangan menggunakan metode food weighing dengan faktor konversi masak-mentah dan pendekatan harga pasar. Sementara analisis potensi pemanfaatan sampah makanan melalui kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah makanan warung makan dalam satu tahun sebesar 6.383 kg. Sampah makanan tersebut terdiri dari nasi,sayur matang, sayur mentah, lauk nabati dan lauk hewani. Komposisi sampah makanan terbesar adalah nasi yaitu sebesar 60%. Nilai kehilangan makanan mencapai Rp.47.207,541 dan nilai kehilangan terbesar pada warung jenis A La Carte. Berdasarkan komposisi, ketersediaan dan kendala implementasi, sampah makanan warung makan lebih tepat dimanfaatkan sebagai pakan hewan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEnvironmental scienceid
dc.subject.ddcFood wasteid
dc.subject.ddcFood wasteid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKajian Food Waste Warung Makan sebagai Dasar Pemanfaatan Sampah Makanan di Lingkar Kampus IPB Darmagaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordnilai kehilanganid
dc.subject.keywordsampah makananid
dc.subject.keywordtimbulan sampahid
dc.subject.keywordwarung makanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record