dc.description.abstract | Cumi-cumi merupakan salah satu target utama dalam perikanan dengan
menggunakan cahaya (light fishing) di Indonesia. Penangkapan cumi-cumi
mengandalkan indera penglihatan berupa rangsangan cahaya agar cumi-cumi
mendekati alat tangkap. Respons penerimaan cahaya oleh mata cumi-cumi
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya warna dan intensitas. Penelitian ini
bertujuan untuk menetukan respons tingkah laku dan adaptasi mata cumi-cumi
dengan perbedaan warna yaitu biru, putih dan merah dengan intensitas rendah (1.1
x 10-4 – 2.3 x 10-4 W/cm2), sedang (9.6 x 10-4 – 2.0 x 10-3 W/cm2) dan tinggi (9.4
x 10-3 – 1.2 x 10-2 W/cm2) di laboratorium.
Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai April 2019 di
Laboratorium Bagian Administrasi Pelatihan Perikanan Lapang, Sekolah Tinggi
Perikanan, Serang. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode uji coba di
laboratorium. Faktor percobaan yang dilakukan adalah perbedaan warna cahaya
lampu LED (putih, biru dan merah) dan perbedaan intensitas cahaya (rendah,
sedang dan tinggi). Pengamatan yang dilakukan yaitu pada adaptasi retina dan
respons tingkah laku cumi-cumi. Adaptasi retina cumi-cumi dilakukan dengan
pendekatan histologi untuk setiap perlakuan. Respons tingkah laku cumi-cumi
dilakukan dengan pengamatan yang berbeda pada setiap perlakuannya dengan
cumi-cumi yang memiliki panjang mantel 7.4 ±1.41 cm pada wadah perlakuan.
Parameter tingkah laku cumi-cumi yang diamati adalah preferensi zona, frekuensi
jetting, nearest neighbor distance (NND), kecepatan renang dan pola pergerakan.
Adaptasi retina mata cumi-cumi pada lama pencahayaan 30 menit memiliki
nilai rasio tertinggi adalah cahaya lampu warna biru intensitas rendah (1.1 x 10-4
W/cm²) yang memiliki nilai 74.54% dan nilai terendah sebesar 8.95% terjadi pada
cahaya lampu warna putih intensitas rendah (1.1 x 10-4 W/cm²). Berikutnya pada
lama pencahayaan 90 menit memiliki nilai rasio tertinggi pada cahaya lampu
warna putih tinggi (1.2 x10⁻² W/cm²) 56.44% dan terendah pada cahaya lampu
warna merah rendah (2.3 x 10-4 W/cm²). Adaptasi retina pada kondisi tanpa
cahaya memiliki nilai 7.99%. Tingkah laku cumi-cumi pada kondisi tanpa cahaya
bergerak tanpa arah sehingga berada pada semua zona pengamatan. Cumi-cumi
berada pada zona redup pada perlakuan lampu warna biru dan putih kecuali pada
lampu warna biru dengan intensitas rendah cumi-cumi berada pada zona terang.
Penggunaan lampu merah menyebabkan cumi-cumi berada pada zona terang.
Peningkatan intensitas yang dilakukan membuat frekuensi jetting pada semua
perlakuan meningkat. Jarak antar individu pada lampu biru menyebabkan semakin
menjauh, sementara pada lampu putih dam merah jarak antar individu mendekat
pada intensitas sedang. Kecepatan renang cumi-cumi memiliki nilai yang
berfluktuasi pada setiap warna percobaan. Nilai kecepatan tertinggi 12.27 cm/s
terjadi pada warna lampu biru dengan intensitas rendah, sementara kecepatan
terendah terjadi pada lampu putih dengan intensitas rendah dengan nilai 4.21
cm/s. | id |