dc.description.abstract | Kangkung memiliki rata-rata konsumsi terbesar pada tahun 2017. Hal ini
mencerminkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga
kesehatan. Dewasa ini, masyarakat mulai beralih mengonsumsi sayuran organik,
sehingga berimplikasi terhadap peningkatan permintaannya. Sejalan dengan hal
tersebut, petani kangkung di Kabupaten Bogor mulai mengembangkan usahatani
sistem organik. Namun, petani tersebut masih didominasi oleh usahatani skala
kecil dan memiliki kendala terkait kualitas hasil pertanian. Petani membutuhkan
strategi untuk mengembangkan usahataninya yaitu dengan menjalin kemitraan.
Agribusiness Development Station (ADS) merupakan lembaga kemitraan di
Kabupaten Bogor yang membantu petani dalam membudidayakan sayuran
organik hingga menjamin pemasaran hasil pertanian. Tujuan penelitian ini yaitu:
(1) mengidentifikasi pola kemitraan petani mitra dan ADS, (2) menganalisis rantai
nilai kangkung organik di ADS, dan (3) menganalisis pengaruh kemitraan
terhadap rantai nilai dan pendapatan petani mitra kangkung organik di ADS.
Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif (kemitraan dan rantai nilai),
analisis pendapatan, marjin pemasaran dan analisis kinerja rantai nilai. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa kemitraan ADS berpola dagang umum dan
termasuk kemitraan Prima Madya. Hubungan dalam kemitraan ADS memiliki tipe
relational. Kemitraan yang dijalankan memberikan dampak positif terhadap
pendapatan, memperpendek saluran pemasaran, mempermudah penyaluran
informasi, menciptakan koordinasi yang baik antar pelaku dalam rantai nilai dan
menghasilkan marjin pemasaran yang kecil. | id |