| dc.description.abstract | Liken kerap digunakan sebagai bioindikator untuk memonitor kualitas udara. Telah diketahui bahwa pertumbuhan talus liken dipengaruhi oleh kualitas udara di lingkungan. Penelitian ini bertujuan menggunakan area Taman Buah Mekarsari (TBM) sebagai model untuk menganalisis populasi Parmotrema tinctorum dan Leptogium, serta mempertimbangkan peluang penggunaan liken tersebut sebagai bioindikator kualitas udara. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan teknik survey. Plot pengamatan terdiri dari tiga zona, masing-masing 1000 pohon. Sampel liken dari setiap zona diidentifikasi secara morfologi dan kimiawi, kemudian kandungan Pb pada talus liken diukur menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry. P. tinctorum ditemukan di semua zona, sedangkan Leptogium sp. hanya ditemukan di zona 3. Kandungan Pb pada talus P. tinctorum di zona 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 13.34, 24.87, dan 23.61 ppm dengan jumlah talus total 8, 223, dan 469, luas talus total berturut-turut 3369.91 cm2, 39259.48 cm2, dan 98984.97 cm2, sedangkan luas talus rata-rata (LTR) berturut-turut sebesar 1.3, 13.86, dan 17.2 cm2. Artinya, semakin tinggi kandungan Pb, semakin tinggi pula jumlah talus, luas talus, dan LTR. Berdasarkan data tersebut, P. tinctorum dapat dikategorikan sebagai liken yang cenderung toleran, karena dengan kenaikan Pb sebesar 43-46% menyebabkan naiknya jumlah talus sebesar 96-98%, luas talus sebesar 91-97%, dan LTR sebesar 91-92%. Leptogium spp. diketahui sebagai liken sensitif, namun ditemukan di zona 3 dengan kandungan timbal yang cenderung tinggi. Keberadaan Leptogium diduga dipengaruhi oleh faktor lain dan penelitian tentang Leptogium masih berlangsung. | id |
