Penapisan Senyawa Aktif Mahkota Dewa, Lidah Buaya, dan Pare sebagai Inhibitor Enzim Aldehid Dehidrogenase 1A3 secara In Silico
View/ Open
Date
2019Author
Yusriani, Mudhiah
Artika, I Made
Erlina, Linda
Metadata
Show full item recordAbstract
Kanker ovarium termasuk salah satu penyebab kematian terbesar dari seluruh kematian akibat kanker di Indonesia. Cancer stem cell (CSC) memiliki kemampuan menginisiasi pembentukan tumor dan dapat menyebabkan metastasis. CSC relatif resisten terhadap terapi kanker konvensional dan diperkirakan dapat tinggal di dalam tubuh setelah terapi kamker selesai. Oleh karena itu, perlu adanya terapi baru yang menargetkan CSC yang diharapkan mampu menjadi metode pengobatan kanker yang efisien dan dapat mencegah kekambuhan kanker. Aldehid dehidrogenase 1A3 (ALDH1A3) merupakan salah satu marker permukaan CSC pada kanker ovarium. Enzim ALDH1A3 berperan dalam mengoksidasi retinaldehid menjadi asam retinoat yang dapat menginduksi transkripsi gen yang dapat meregulasi pembentukan tumor. Penelitian bertujuan menapis senyawa aktif yang berasal dari mahkota dewa, lidah buaya, dan pare sebagai inhibitor enzim ALDH1A3 secara in silico dengan metode virtual screening dan molecular docking melalui analisis energi ikatan (ΔG), konstanta inhibisi (Ki), dan ikatan yang terbentuk. Senyawa cucurbitane11 (3,7-dioxo-23,24,25,26,27-penta-norcucurbit-5-en-22-oic acid) berpotensi paling tinngi sebagai inhibitor enzim ALDH1A3 dengan ΔG -9.79 kkal/mol, Ki 0.07 μM, dan %BSS 83.3%, sehingga dapat dijadikan kandidat obat untuk pengobatan kanker ovarium. Senyawa mahkoside A, eriodictiol, daidzein, genistein, pelargonidin, apigenin, katekin, sianidin, dan mangiferin juga berpotensi menghambat kerja enzim ALDH1A3 karena memiliki sisi pengikatan yang juga sama dengan asam retinoat.
Collections
- UT - Biochemistry [1063]