| dc.description.abstract | Salah satu masalah dalam pertanian bawang merah (Allium cepa L.) ialah munculnya penyakit antraknosa, yang disebabkan oleh cendawan patogen Colletotrichum sp. Selama ini cendawan patogen dikendalikan dengan menyemprotkan fungisida sintetik. Penggunaan fungisida menimbulkan dampak negatif pada organisme lain dan lingkungan. Dampak negatif dari penggunaan fungisida yang berlebihan, dapat dikurangi dengan penggunaan agen biokontrol seperti bakteri endofit dan bakteri tanah yang mampu menghambat pertumbuhan cendawan patogen. Tujuan dari penelitian ini ialah mengisolasi bakteri endofit dan bakteri rizosfer dari tanaman bawang merah, serta menguji kemampuan bakteri dalam menghambat pertumbuhan cendawan patogen Colletotrichum sp. Sebanyak 40 isolat bakteri endofit dan 16 isolat bakteri rizosfer berhasil diisolasi dari tanaman bawang merah asal Brebes, Jawa Tengah. Hasil uji antagonis menunjukkan enam isolat mampu menghambat pertumbuhan cendawan Colletotrichum sp. dengan persentase daya hambat pada skala 3 (60-75 %). Sebanyak 4 dari 6 isolat potensial yaitu ABS4.1.2, ABP5.1.3, BBP5.2.1, dan ABP5.2.2, memiliki karakteristik morfologi dan mikroskopis yang berbeda. Hasil uji hipersensitivitas menunjukkan bahwa isolat bakteri endofit tidak bersifat patogen terhadap tanaman. Dua dari enam isolat bakteri endofit yaitu BBP5.2.1 dan DBP4.1.2, menunjukkan reaksi negatif dalam uji hemolisin. Hasil ini menunjukkan bahwa isolat bakteri BBP5.2.1 dan DBP4.1.2 tidak bersifat patogen pada mamalia termasuk manusia. Berdasarkan semua hasil pengujian, diperoleh satu isolat endofit BBP5.2.1 memiliki penghambatan pertumbuhan cendawan patogen terbaik dan tidak bersifat patogen pada tanaman dan mamalia. | id |
