Pengembangan Wisata Bahari Bawah Laut dengan Minat Khusus Underwater Macro Photography di Desa Tulamben, Bali
View/ Open
Date
2019Author
Arifin, Zainul
Yulianda, Ferdinan
Imran, Zulhamsyah
Metadata
Show full item recordAbstract
UMP (Underwater Macro Photography) adalah minat khusus dalam industri penyelaman. Kegiatan selam minat khusus ini unik karena tidak berfokus pada ekosistem terumbu karang sebagai ikon utama tetapi pada berbagai makhluk seperti, ikan kecil, nudibranch, udang dan biota laut lainnya yang dapat ditemukan di lingkungan penyelaman. Perbedaan fokus objek pemanfaatan dalam kegiatan selam UMP ini, menyebabkan aktifitasnya tidak selalu berlangsung di area dengan kondisi terumbu karang yang baik. Lokasi yang dominasi oleh pasir dan lumpur serta terumbu berpasir dapat juga dimanfaatkan dalam wisata ini. Kondisi geografis Indonesia yang terletak di daerah tropis dengan keunikan karakter lingkungannya diyakini menyimpan sumberdaya biota yang tinggi dan berpeluang besar dikembangkan dalam wisata UMP. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menilai kondisi dan sistem dalam aktivitas wisata UMP; (2) menilai status sumberdaya dan kesesuaian wisata UMP; (3) menghitung DDK (Daya Dukung Kawasan) untuk aktivitas wisata UMP; (4) merumuskan strategi pengelolaan secara berkelanjutan berbasis daya dukung pada wisata UMP di kawasan Tulamben, Bali.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 Februari-28 Desember 2018 di Desa Tulamben, Bali. Lokasi penelitian ditentukan ke dalam tujuh Area dengan lokasi sampling pada enam titik pengambilan contoh, yaitu: Singkil, Alba, Coral Garden, Drop Off, Melasti dan Seraya dengan luas area 956 658.69 m2. Metode scientific assessment, rubrik, IKW (Indeks Kesesuaian Wisata), spasial, DDK (Daya Dukung Kawasan), dan deskriptif analisis digunakan untuk menjawab tujuan penelitian di atas.
Wisata UMP masih belum banyak dilakukan di Indonesia dan salah satu lokasi potensial adalah di Perairan Desa Tulamben. Kegiatan Wisata UMP di lokasi tersebut masih berstatus wisata masal, dikarenakan belum adanya kesepakatan sistem regulasi dan aturan pengelolaan yang jelas dalam aktifitas pemanfaatannya. Jika hal ini terus dibiarkan maka akan menjadi ancaman terhadap keberlanjutan hidup biota yangmana biota tersebut merupakan objek dalam pemanfaatan wisata UMP. Dari keenam titik pengamatan yang dilakukan hanya lokasi (Coral Garden/ Area Tiga) termasuk dalam kategori Tidak Sesuai (nilai ragam jenis biota dan kondisi lingkungan rendah). Sementara itu, lima titik pengambilan contoh lainnya sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata UMP (nilai ragam jenis biota dan kondisi lingkungan tinggi). Rendahnya nilai ragam jenis biota dan kondisi lingkungan di Coral Garden disebabkan oleh dekatnya lokasi ini dengan icon penyelaman di Tulamben, sekaligus menyebabkan tingginya aktifitas pemanfaatan di lokasi ini.
Sistem wisata UMP secara berkelanjutan seharusnya dikelola dengan prinsip ekowisata, yaitu dengan batasan-batasan yang mengatur kemampuan lingkungan untuk dapat dimanfaatkan dalam waktu tertentu. Penilaian DDK menjadi salah satu batasan yang dapat mengatur aktifitas pemanfaatan yang dilakukan. Berdasarkan nilai DDK KWT (Kawasan Wisata Tulamben) dapat menampung 732 orang/hari/segmen waktu dengan rincian 244 NG (Natural Guide)
dan 488 orang pengunjung/hari/segmen waktu dengan luas area kesesuaian wisata UMP (731 612.44 m2). Di KWT tidak ada catatan jumlah wisatawan yang khusus datang untuk melakukan wisata UMP. Artinya nilai DDK yang diperoleh dalam studi ini belum dapat dijadikan rujukan untuk melihat apakah aktifitas pemanfaatan yang dilakukan sudah lebih/kurang dari nilai DDK yang telah di tetapkan.
Berdasarkan studi DDK untuk mengembangkan aktivitas UMP di KWT secara berkelanjutan dengan prinsip-prinsip ekowisata, maka arah strategi pengelolaan kawasan seharusnya dengan: 1. Kuota jumlah pengunjung ditentukan berdasarkan nilai DDK di setiap area, 2. Kegiatan UMP berbasis DDK dilaksanakan berdasarkan segmentasi waktu pemanfaatan sebanya 5 kali/ hari pada pukul 06.30-17.30 WITA, 3. Pembagian sub area dan penentuan alur penyelaman.
Collections
- MT - Fisheries [3011]