Show simple item record

dc.contributor.advisorMardiastuti, Ani
dc.contributor.advisorIskandar, Entang
dc.contributor.authorMaulana, Vallen Sakti
dc.date.accessioned2019-11-26T02:41:21Z
dc.date.available2019-11-26T02:41:21Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100141
dc.description.abstractBilou (Hylobates klossii) merupakan satwa primata endemik Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Bilou pada tahun 2008 ditetapkan sebagai satwa primata dengan status terancam/genting (endangered), berdasarkan kategori IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) dan Apendiks I berdasarkan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora). Prioritas konservasi dan peningkatan perlindungan sangat dibutuhkan untuk mengurangi ancaman yang terus berlangsung di sisa habitat bilou. Penilaian terhadap populasi dan kualitas habitat dijadikan sebagai landasan dalam menentukan strategi konservasi. Penelitian dilakukan di Resor Bojakan, Taman Nasional Siberut, Pulau Siberut, Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi serta memperoleh data habitat dan informasi populasi bilou di kawasan hutan Resor Bojakan yang belum ada sebelumnya. Bagian dari lokasi Resor Bojakan yang dilakukan pengamatan, yaitu lokasi Bojakan dan Bekemen. Penelitian ini menggunakan metode line transect sampling. Jumlah transek pengamatan yang digunakan sejumlah 15 transek dan setiap transek dilakukan dua kali ulangan. Rerata kepadatan individu di kedua lokasi pada penelitian ini 12.8 ind/km2, sedangkan untuk kepadatan kelompok 4.2 kel/km2. Bila dibandingkan dengan estimasi kepadatan yang didapat peneliti terdahulu di Pulau Siberut, nilai kepadatan individu dan kelompok pada penelitian ini lebih tinggi. Hal tersebut diduga karena perbedaan lokasi penelitian, metode yang digunakan, ketinggian lokasi, serta karakteristik hutan. Kepadatan populasi bervariasi berdasarkan lokasi dan tipe hutan, sehingga hasil analisis dari suatu lokasi tidak dapat langsung digunakan untuk lokasi lain. Kepadatan populasi bilou yang tinggi, maka didukung dengan kualitas habitat di Resor Bojakan yang baik. Bilou yang terdapat di Taman Nasional Siberut khususnya, harus dikelola sedemikian rupa baik habitat maupun populasinya agar kelestariannya dapat terjaga. Berdasarkan hasil penelitian ini, kawasan hutan Resor Bojakan merupakan habitat yang sesuai bagi bilou. Beberapa faktor yang membuat kawasan hutan Resor Bojakan menjadi habitat yang sesuai bagi bilou, yaitu (1) tajuk pepohonan yang kontinu sehingga mendukung pergerakan bilou sebagai satwa primata arboreal; serta (2) ketersediaan pohon pakan yang memadai. Berdasarkan hasil analisis yang didapat, maka dalam pengelolaan bilou di kawasan hutan Resor Bojakan dapat direkomendasikan dua hal utama kegiatan pengelolaan yang dapat menjamin kelestarian habitat dan populasi bilou. Dua hal utama yang dapat direkomendasikan, yaitu pengelolaan kawasan hutan Resor Bojakan berupa kegiatan restorasi hutan, peningkatan pengamanan kawasan, dan pemantauan populasi bilou secara berkala. Selain itu, perlu dilakukan pengelolaan/penyadartahuan masyarakat di sekitar kawasan Resor Bojakan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPrimatologyid
dc.subject.ddcGibbonid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcSumatera Baratid
dc.titleHabitat dan Kepadatan Populasi Bilou (Hylobates klossii) di Resor Bojakan, Pulau Siberut, Sumatera Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordline transect samplingid
dc.subject.keywordprimata endemikid
dc.subject.keywordprofil habitatid
dc.subject.keywordspesies terancamid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record