Efektivitas Penggunaan Kitosan sebagai Adsorben Sianida dan Merkuri pada Limbah Pengolahan Bijih Emas (Studi Kasus pada PT. Aneka Tambang Tbk. Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Bogor Jawa Barat).
View/ Open
Date
2019Author
Sukma, Dian Harjuna
Rianni, Etty
Pakpahan, Edward Nixon
Metadata
Show full item recordAbstract
Penambangan emas di daerah Gunung Pongkor terbagi atas dua jenis kegiatan penambangan yaitu penambangan skala besar yang dilakukan oleh PT. Antam dan skala kecil dilakukan oleh masyarakat sekitar atau Penambang Emas Skala Kecil (PESK) atau Penambang Emas Tanpa Ijin (PETI). Metode pengolahan bijih emas dari dua kegitan penambangan tersebut dilakukan secara berbeda. PT. Antam sebagai penambang emas skala besar menggunakan metode sianidasi, sedangkan penambang emas skala kecil (PESK) menggunakan metode amalgamasi. Kegiatan penambangan emas akan menghasilkan polutan beracun dan berbahaya akibat penggunaan sianida dan merkuri. Kedua aktivitas penambangan jika tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan masalah pencemaran lingkungan, yaitu pencemaran air. Permasalahan pencemaran di wilayah pertambangan emas tersebut dapat diatasi dengan cara mengurangi semaksimal mungkin kandungan/kadar sianida maupun merkuri di dalam limbah agar tidak berbahaya bagi lingkungan disekitarnya. Atas hal tersebut maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk mengurangi kandungan/kadar sianida dan merkuri dalam limbah hasil pengolahan bijih emas yang ingin dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kitosan.
Kitosan adalah senyawa golongan karbohidrat (polisakarida) yang dihasilkan dari limbah perikanan khususnya golongan crustacea yaitu udang, kepiting dan kerang. Kitosan merupakan senyawa polimer alam dari turunan kitin yang telah mengalami proses isolasi, deproteinasi, dan demineralisasi. Kitosan dikenal memiliki kemampuan sebagai adsorben, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyerap material berbahaya pada beberapa air limbah. Kitosan adalah salah satu biopolimer alami yang cukup terkenal dalam baik untuk pengolahan air. Penelitian mengenai aplikasi kitosan dalam bidang lingkungan yang pernah dilakukan oleh sejumlah peneliti diantaranya sebagai adsorben terhadap beberapa jenis bahan pencemar di antaranya logam berat, zat warna, pestisida dan persenyawaan fenolik.
Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1) menentukan kemampuan adsorpsi kitosan terhadap sianida (CN) dan merkuri (Hg) serta parameter kualitas air pada limbah tailing pengolahan bijih emas; 2) menentukan konsentrasi kitosan paling optimal dalam penurunan kandungan sianida (CN) dan merkuri (Hg) pada limbah tailing pengolahan bijih emas; 3) menentukan penggunaan kitosan dengan berbagai modifikasi yang paling efektif terhadap penurunan konsentrasi sianida (CN) dan merkuri (Hg) dari limbah tailing hasil pengolahan bijih emas.
Penelitian ini dilakukan melalui percobaan dengan metode jar test, analisis statistik, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kitosan memiliki efek yang baik dalam mengurangi pH, kekeruhan, kadar sianida dan kadar merkuri.
Konsentrasi kitosan terbaik yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar sianida adalah 1,000 ppm, sedangkan untuk mengurangi kadar merkuri dalam air
adalah 600 ppm. Hasil penelitian lanjutan melalui beberapa modifikasi kitosan juga menunjukkan hasil yang efektif dalam menurunkan kadar pencemar sianida dan merkuri. Sianida dalam air dapat diadsorpsi secara siginifikan dari konsentrasi 225.48 mg/L menjadi 21.68 mg/L atau sebesar 90.38% melalui penggunaan kitosan modifikasi swelling crosslink Glutaraldehid (GA). Kitosan memberikan hasil yang terbaik dalam menurunkan sianida pada waktu kontak pengadukan lambat 120 menit. Modifikasi kitosan juga secara efektif mengadsorpsi kadar merkuri dalam air. Merkuri dalam air diadsorpsi secara siginifikan ditunjukkan melalui modifikasi kitosan crosslink GA dari 0.90 mg/L menjadi 0.18 mg/L atau sebesar 80%. Kitosan memberikan hasil yang baik dalam menurunkan merkuri melalui daya adsorpsi pada waktu kontak pengadukan lambat 60 menit.
Collections
- MT - Fisheries [2932]