Identifikasi Titik Kritis dan Tingkat Kepatuhan Pedagang Minuman Es di Kota Bogor.
View/ Open
Date
2017Author
Wafiyah, Qonitatin
Nurjanah, Siti
Rahayu, Winiati P
Metadata
Show full item recordAbstract
Minuman es merupakan pangan yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Namun, minuman es berpotensi mengandung bahaya mikrobiologi. Bahaya tersebut dipengaruhi oleh kualitas mikrobiologi, kimia atau fisik komponen di dalamnya, yaitu es batu, air atau campuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi titik kritis dan sumber cemaran minuman es, mengetahui tingkat kepatuhan pedagang terhadap pelaksanaan good practices selama proses pengolahan minuman es dan menganalisis hubungan antara elemen kritis dengan tingkat kepatuhan pedagang dalam menerapkan CPPB (Cara Produksi Pangan yang Baik). Penelitian dilakukan dengan cara survei dan observasi responden, responden distratifikasi berdasarkan skala ekonomi. Penentuan titik kritis dilakukan dengan menggunakan prinsip pertama dan kedua Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Prinsip pertama yaitu dengan mengidentifikasi potensi bahaya yang muncul pada setiap tahapan proses. Prinsip kedua yaitu berdasarkan bahaya yang terindentifikasi signifikan kemudian ditentukan titik kritisnya. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat titik kritis di rantai penyediaan minuman es, baik di tingkat kelas bawah, menengah maupun atas. Titik kritis pada penyediaan minuman es kelas bawah adalah es batu, air PAM yang tidak direbus, santan, sirup atau gula cair, minuman serbuk, perebusan air, pencucian es, pengecilan ukuran es, penyimpanan es, pemotongan buah dan campuran, penyimpanan buah dan campuran, serta proses pencampuran. Sedangkan titik kritis untuk pedagang minuman es kelas menengah adalah perebusan air, pemotongan buah dan campuran, serta proses pencampuran. Titik kritis untuk pedagang minuman es kelas atas adalah pada saat proses pencampuran. Penentuan tingkat kepatuhan pedagang berdasarkan latar belakang pendidikan, skala ekonomi dan tempat berjualan.