Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97760
Title: Kajian Perumusan Rancangan Pedoman Cara Produksi Pangan yang Disterilisasi Komersial dengan Sistem Kontinyu Setelah Dikemas.
Authors: Taqi, Fahim Muchammad
Wulan, Endah Nur
Mahdi, Aldila Akmal
Issue Date: 2019
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Pangan steril komersial merupakan pangan yang memiliki risiko tinggi. Pangan steril komersial diproduksi dengan sterilisasi komersial untuk membunuh mikroorganisme beserta spora, terutama Clostridium botulinum yang menghasilkan racun botulin yang berbahaya ketika bergerminasi. Sterilisasi komersial dapat dilakukan dengan sistem kontinyu setelah pangan dikemas hermetis. Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) terkait pangan steril komersial perlu disusun untuk mengatur melindungi konsumen dan meningkatkan daya saing produk di pasar global. CPPOB yang disusun harus mampu mengatur pelaku usaha agar dapat melakukan proses produksi dengan baik tanpa membebani mereka. Penelitian dalam bentuk magang ini bertujuan untuk membantu penyusunan CPPOB pangan steril komersial untuk sistem kontinyu sehingga dapat melengkapi Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (PKBPOM) Nomor 24 tahun 2016. Penelitian dilakukan dengan kegiatan analisis kesenjangan (gap analysis) terhadap CPPOB dari berbagai negara, pengamatan data industri pangan, dan diskusi kelompok terarah (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses sterilisasi dengan sistem kontinyu masih jarang diatur dalam aturan beberapa negara. Selain itu, negara yang lebih maju cenderung memiliki aturan yang lebih ketat dan mendetail dibandingkan negara berkembang. Isi dari rancangan pedoman CPPOB terdiri atas 9 komponen yang terbagi menjadi 30 aspek penting. Aturan dalam negeri tidak ada kesenjangan maupun tumpang tindih. Sebagian besar isi pedoman mengadopsi aturan CAC. Aturan USFDA melengkapi komponen proses pengolahan sedangkan aturan CFIA melengkapi komponen pra dan pasca pengolahan, inkubasi, serta jaminan mutu. Aturan NZFSA melengkapi komponen in-process control laboratory sedangkan aturan MOPH tidak banyak diadopsi untuk melengkapi CPPOB.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97760
Appears in Collections:UT - Food Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F19aam.pdf
  Restricted Access
30 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.