Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88777
Title: Kinetika Perubahan Warna Pigmen Alami Dan Potensinya Sebagai Label Indikator Proses Termal
Authors: Suyatma, Nugraha Edhi
Wulandari, Nabhiela Agnes
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Pewarna alami merupakan pigmen warna yang memiliki stabilitas rendah. Pengolahan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan degradasi pewarna ini. Tingkat degradasi pigmen alami terhadap suhu tinggi ini dapat dimanfaatkan sebagai indikator proses termal. Indikator proses termal adalah label yang umum digunakan pada industri pengalengan makanan untuk membedakan keranjang kaleng produk yang sudah dengan yang belum disterilisasi. Pigmen alami yang dikaji dalam penelitian ini adalah antosianin dari rosella (Hibiscus sabdariffa), klorofil dari daun suji (Pleomele angustifolia) dan kurkumin dari kunyit (Curcuma domestica). Tujuan penelitian adalah untuk mengukur kinetika perubahan warna pigmen alami dan mengkaji potensinya sebagai label indikator proses termal untuk sterilisasi secara konvensional. Penelitian ini telah dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu tahap persiapan sampel yang dilakukan dengan ekstraksi pewarna dengan air untuk rosella dan suji, serta ekstraksi pewarna dengan etanol 80% untuk kunyit; tahap pengujian pigmen pada suhu 70oC dan 120oC; tahap pembuatan prototipe indikator; dan tahap pengujian indikator pada suhu 80°C, 100°C dan 120°C dengan waktu pengambilan sampel 4 kali pada menit ke – 0, 30, 60, 120. Hasil pengujian ekstrak pigmen menunjukan perlakuan pemanasan dapat mengakibatkan perubahan nilai chroma, Hue dan ΔE secara nyata pada ketiga ekstrak, sehingga ketiga pigmen tersebut potensial untuk dikembangkan sebagai label indikator. Hasil pengukuran dengan chromameter pada prototipe label indikator menunjukan bahwa pemanasan mengakibatkan perubahan nilai chroma, Hue dan ΔE pada indikator merah, pada indikator hijau pemanasan tidak mempengaruhi perubahan nilai Hue, sedangkan perubahan nilai chroma, Hue dan ΔE pada indikator kuning relatif kecil. Hasil ini menunjukan bahwa warna kuning dari kunyit tidak dapat dijadikan sebagai label indikator proses termal. Analisis statistik dari hasil uji organoleptik menunjukan bahwa perlakuan pemanasan secara nyata mempengaruhi perubahan intensitas warna merah dari rosella dan warna hijau dari daun suji (P < 0.05). Dilihat dari nilai energi aktivasi, perubahan warna indikator hijau lebih kecil dibandingkan dengan perubahan warna indikator merah. Hal ini menunjukkan bahwa warna merah dari rosella lebih berpotensi untuk dikembangkan sebagai indikator proses termal dibandingkan warna hijau dari daun suji. .
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88777
Appears in Collections:UT - Food Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F16raw.pdf
  Restricted Access
1.31 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.