Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78209
Title: Perbandingan Karakteristik Fisikokimia Tempe Dengan Tempe Kecambah Kedelai
Authors: Astawan, Made
Ichsan, Muhammad
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultral University (IPB)
Abstract: Tempe adalah salah satu makanan tradisional Indonesia hasil fermentasi kedelai. Inovasi diperlukan untuk meningkatkan kualitas tempe, baik secara fisik maupun kimia. Penduduk Indonesia gemar mengonsumsi tempe karena beberapa alasan, yaitu harganya relatif murah dan nilai gizinya tinggi. Salah satu proses yang dapat meningkatkan mutu gizi dan kualitas tempe adalah dengan memodifikasi bahan baku tempe, yaitu mengganti kedelai dengan kecambah kedelai. Dalam penelitian ini, dipelajari perbandingan karakteristik fisikokimia tempe kedelai (TK) dan tempe kecambah kedelai (TKK). Kedelai dikecambahkan dalam waktu 28 jam. Kecambah kemudian diproses menjadi tempe (TKK). TKK dan TK dianalisis kekerasan dan sifat sensorinya. Pengeringan beku dilakukan untuk TKK dan TK selama 26 jam. Tempe kering beku digiling menjadi tepung. Tepung tempe digunakan untuk analisis fisik dan kimia. Penggunaan kecambah kedelai terbukti mempengaruhi kualitas tempe. TKK memiliki 53.37 % bk protein, 24.97 mg AEAC/100 g tempe bk kapasitas antioksidan, 5.08 mg/100 g bk, 81.75 mg/100 g bk isoflavon, dan beberapa mineral (Ca, P, Fe, Zn) yang lebih tinggi dari TK. Secara fisik, kedua jenis tempe memiliki tekstur yang sama, tetapi tepung TKK mempunyai derajat putih (72.47 %) dan densitas kamba (0.42 g/ml) yang lebih tinggi dari TK. Tepung TKK juga memiliki aktivitas air (0.63) dan repose angle (39.94o) yang lebih rendah. Hasil analisis sifat fungsional protein menunjukkan bahwa tepung TKK memiliki daya serap air (2.26 g/g), daya serap minyak (1.45 ml/g), dan kapasitas emulsi (11.42 %) yang secara signifikan lebih tinggi (p<0,05) dari tepung TK. Hasil evaluasi sensori menggunakan uji rating hedonik terhadap tempe mentah menunjukkan bahwa atribut warna dan aroma kedua jenis tempe berbeda nyata (p<0.05), sedangkan hasil evaluasi sensori pada tempe goreng menunjukkan bahwa atribut warna, aroma, rasa, dan tekstur pada kedua jenis tempe berbeda nyata (p<0.05).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78209
Appears in Collections:UT - Food Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F15mic.pdf
  Restricted Access
13.64 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.