Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57280
Title: Analisis Deskriptif Kemunduran Mutu Jeroan (Usus, Hati,Ginjal) Ikan Bandeng (Chanos chanos) selama Penyimpanan Suhu Chilling melalui Pengamatan Histologis
Authors: Nurhayati, Tati
Nuryati, Sri
Supartinah
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2012
Abstract: Ikan bandeng merupakan salah satu ikan tambak komoditas unggulan.Produksi ikan bandeng di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jeroan ikan merupakan salah satu bagian pada ikan yang banyak dimanfaatkan selain daging dan kulitnya. Jeroan ikan banyak digunakan sebagai bahan baku dalam proses pembuatan pakan ternak dan sebagai sumber alami enzim. Jeroan ikan mudah mengalami kebusukan seperti halnya ikan utuh.Tingginya kandungan air pada jeroan ikan menyebabkan jeroan ikan mudah mengalami kebusukan. Analisis mikrobiologi, kimia, fisik, dan metode sensori secara organoleptik telah banyak dilakukan untuk mengevaluasi tingkat kesegaran ikan. Informasi dan data mengenai kemunduran mutu secara histology belum banyak diungkap, oleh karena itu pengukuran mutu secara histology diperlukan untuk mengungkap dan mendukung hasil analisis menggunakan metode yang telah banyak dilakukan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi kimia jeroan ikan bandeng, menentukan fase post mortem jeroan ikan bandeng pada penyimpanan suhu chilling, serta membandingkan mikrostruktur jeroan ikan bandeng pada setiap fase kemunduran mutu. Penelitian ini dilakukan dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah pengambilan dan preparasi sampel untuk pengujian proksimat (kadar air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat). Bagian kedua adalah pembuatan preparat jeroan ikan awetan dan bagian ketiga adalah pengamatan struktur jaringan jeroan ikan bandeng menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jeroan ikan bandeng mengandung kadar air sebesar 66,77%, abu 1,18%, lemak 9,69%, protein 8,75%, dan karbohidrat sebesar 13,61%. Nilai organoleptik jeroan ikan bandeng menurun seiring dengan lamanya waktu penyimpanan. Jeroan ikan bandeng memasuki fase pre rigor pada penyimpanan jam ke-0, fase rigor mortis pada penyimpanan jam ke-80 (3 hari), fase post rigor pada jam ke-228 (10 hari), dan memasuki fase busuk pada jam ke-396 (17 hari). Jeroan ikan bandeng mulai mengalami kerusakan pada fase rigor mortis, yaitu terjadi kerusakan pada lapisan epitelusus. Pada fase post rigor dan busuk terjadi kematian sel yang ditandai dengan hilangnya inti sel pada lapisan jeroan ikan. Hal ini diduga diakibatkan oleh terjadinya proses nekrosis pada jaringan jeroan ikan. Pada fase busuk terlihat adanya koloni bakteri pembusuk
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57280
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C12sup.pdf
  Restricted Access
full text3.06 MBAdobe PDFView/Open
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf
  Restricted Access
BAB I362.77 kBAdobe PDFView/Open
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf
  Restricted Access
BAB II1.01 MBAdobe PDFView/Open
BAB 3 METODOLOGI.pdf
  Restricted Access
BAB III750.43 kBAdobe PDFView/Open
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
  Restricted Access
BAB IV1.34 MBAdobe PDFView/Open
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
  Restricted Access
BAB V356.46 kBAdobe PDFView/Open
COVER.pdf
  Restricted Access
Cover283.81 kBAdobe PDFView/Open
DAFTAR PUSTAKA.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka468.28 kBAdobe PDFView/Open
LAMPIRAN.pdf
  Restricted Access
Lampiran990.87 kBAdobe PDFView/Open
RINGKASAN.pdf
  Restricted Access
Ringkasan355.43 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.