Pengaruh Keharmonisan Keluarga dan Emotion Dysregulation terhadap Self-Esteem pada Remaja di Perdesaan Bogor

Abstract

Masa remaja adalah tahap penting pembentukan identitas diri, dengan self-esteem sebagai fondasi utama perkembangan psikologis, rasa percaya diri, dan penyesuaian sosial. Faktor eksternal seperti keharmonisan keluarga serta faktor internal seperti emotion dysregulation turut memengaruhinya. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kedua faktor tersebut terhadap self-esteem remaja perdesaan Bogor dengan metode kuantitatif eksplanatori. Sampel purposive melibatkan 169 siswa berusia 15–18 tahun dari SMAN 1 Sukajaya dan SMAN 1 Jasinga pada Maret–Mei 2025. Data dianalisis menggunakan uji deskriptif, korelasi, dan regresi dengan SPSS 25.0. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif signifikan antara keharmonisan keluarga dan self-esteem, sedangkan emotion dysregulation berkorelasi negatif. Uji regresi menegaskan bahwa keharmonisan keluarga berperan sebagai faktor protektif, sedangkan emotion dysregulation menjadi faktor risiko bagi self-esteem. Kedua variabel ini secara simultan menjelaskan 22,9% variasi self-esteem, menandakan masih ada faktor lain di luar penelitian ini yang berpengaruh.

Adolescence is a crucial stage in identity formation, with self-esteem serving as a foundation for psychological development, confidence, and social adjustment. Both external factors, such as family harmony, and internal factors, such as emotional dysregulation, play significant roles. This study aims to analyze their effects on adolescent self-esteem in rural Bogor using a quantitative explanatory design. A purposive sample of 169 students aged 15–18 from SMAN 1 Sukajaya and SMAN 1 Jasinga was collected between March and May 2025. Data were analyzed through descriptive statistics, correlation, and regression tests using SPSS 25.0. The findings show a significant positive relationship between family harmony and self-esteem, while emotional dysregulation is negatively correlated. Regression analysis further confirms family harmony as a protective factor and emotional dysregulation as a risk factor for self-esteem. Together, these variables explain 22,9% of the variance in self-esteem, indicating that other influential factors remain outside the scope of this study.