Optimasi Stabilitas Oksidatif pada Kombinasi Minyak Hati Ikan Cucut dan Minyak Tuna Hasil Samping Penepungan sebagai Imunostimulan

Abstract

Stabilitas oksidatif merupakan kemampuan minyak ikan untuk tahan terhadap oksidasi yang diuji melalui analisis kimia dengan parameter oksidasi seperti uji asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan anisidin, dan total oksidasi. Minyak hati ikan cucut mengandung tinggi squalene, sedangkan minyak ikan tuna mengandung tinggi omega-3. Antioksidan (vitamin E) berfungsi memperpanjang masa simpan minyak ikan dan mampu meningkatkan respon imun tubuh. Penelitian ini bertujuan mengoptimasi stabilitas oksidatif minyak ikan melalui parameter oksidasi menggunakan Response Surface Methodology (RSM) serta menganalisis efek imunostimulan melalui uji in vitro (proliferasi splenosit dan fagositosis makrofag). Optimasi stabilitas oksidatif yang dilakukan melalui analisis kimia diperoleh titik optimal menggunakan Response Surface Methodology (RSM) pada kombinasi minyak hati ikan cucut sebesar 25,988%, minyak tuna sebesar 74%, dan antioksidan sebesar 0,012% (b/b). Variabel respon yang dihasilkan pada formula ini sudah memenuhi International Fish Oil Standard (IFOS) 2014. Penambahan antioksidan pada kombinasi minyak hati ikan cucut dan minyak tuna hasil samping penepungan mampu menekan oksidasi dan memberikan efek imunostimulan yang lebih tinggi atau kuat dibandingkan sampel kontrol berdasarkan nilai viabilitas sel splenosit dan fagositosis makrofag.