Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139298
Title: Pengaruh tingkat kematangan buah blogo (Benincasa hispida) terhadap komposisi daging buah serta karakterisasi pektin yang dihasilkan
Authors: Muchtadi, Deddy
Wijaya, C.Hanny
Astawan, Made
Liuhartana, Riya
Issue Date: 1998
Publisher: IPB University
Abstract: Bligo (Benincasa hispida) merupakan produk hortikultura di negara-negara subtropis dan negara-negara tropis, yang masih terbatas penggunaannya baik dalam macam maupun jumlah. Pengembangan potensi buah bligo lebih lanjut perlu dilakukan mengingat tanaman ini memiliki keunggulan, seperti perkembangannya yang pesat dan tergolong tanaman tahunan; serta buah yang cukup tua memiliki umur simpan yang panjang. Penelitian terdahulu memperlihatkan bahwa daging buah bligo dapat dimanfaatkan sebagai substitusi komponen pektin dalam pembuatan produk sejenis selai nenas. Penelitian ini bertujuan untuk menambah khasanah informasi mengenai buah bligo, khususnya menyangkut pengembangan potensinya sebagai sumber pektin. Penelitian tahap pertama dilakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat kema- tangan buah bligo terhadap rendemen pektin daging buah serta terhadap sifat fisiko kimia daging buah yang diperkirakan berkorelasi terhadap karakter fisiko-kimia pek- tin. Buah bligo yang dipilih untuk dianalisa adalah yang berumur 20, 25, 33, 40 dan 45 hari. Analisa terhadap kadar pektin, kadar serat makanan total, kadar air, kadar abu, kadar protein dan jumlah bagian yang dapat dimakan dari daging buah menunjukkan bahwa tingkat kematangan buah (pada batasan umur yang diamati) hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah bagian yang dapat dimakan. Komposisi daging buah dinyatakan sebagai rata-rata dari semua tingkat umur buah; meliputi kadar pektin 5.1 ± 0.9% (bk) atau 0.3 ± 0.0% (bb), kadar serat makanan total 29.8 ± 1.2% (bk) atau 1.7 ± 0.1% (bb), kadar air 94.3 ± 0.4% (bb), kadar abu 0.7±0.1% (bb) dan kadar protein 0.7 ± 0.0% (bb). Perubahan jumlah bagian buah yang dapat dimakan selama perkembangannya berturut-turut adalah 57%, 61%, 78%, 85% dan 81%. Pada penelitian tahap kedua dilakukan ekstraksi dan karakterisasi pektin dari daging buah bligo pada kisaran umur yang diamati tanpa memilah-milah tingkatan umur buah. Sebagai pembanding digunakan pektin sitrus komersial yang diproduksi oleh Quest International. Hasil analisa memperlihatkan pektin sampel kering memiliki kadar air 5.9%, kadar abu 5.2%, berat ekivalen 781, kadar metoksil 4.7 %. kadar asam anhidrouronat (galakturonat) 49.1%, derajat esterifikasi 54,1 %, nilai asetil 0.3%, serta viskositas larutan pektin sebesar 12.2 cps pada perlakuan suhu 4 °C dan 9.2 cps pada perlakuan suhu 100 °C, sedangkan pektin standar mengandung kadar air 17.0%, kadar abu 1.1%, berat ekivalen 439.3%, kadar metoksil 3.8 %. kadar asam anhidrouronat 61.4%, derajat esterifikasi 34.7%, nilai asetil 0.2%, dan viskositas 12.2 cps (4 °C) atau 9.5 cps (100 °C).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139298
Appears in Collections:UT - Food Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F98rli.pdf
  Restricted Access
13.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.