Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109754
Title: Kajian Kombinasi Iradiasi Sinar Gamma dan Perlakuan Pascapanen Pada Mangga Arumanis Kualitas Ekspor
Other Titles: A Study of Combination Of Gamma Irradiation and Postharvest Treatment on Arumanis Mango Export Quality
Authors: Ahmad, Usman
Widayanti, Siti Mariana
Zulaikho, Lu'lu'i
Issue Date: Oct-2021
Publisher: IPB University
Abstract: Buah mangga arumanis merupakan salah satu buah tropis yang sangat diminati berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Produksi buah mangga arumanis di Indonesia juga tergolong tinggi dan diantaranya berkualitas sangat baik, sehingga menjadi salah satu komoditas ekspor. Namun demikian, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat ekspor buah mangga arumanis, diantaranya adanya serangan lalat buah serta terdapat kerusakan buah akibat berbagai penyakit pascapanen. Selain itu, umur simpan buah mangga arumanis yang tergolong singkat menjadi penyebab buah mangga busuk sebelum tiba di negara tujuan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sudah tersedia berbagai teknologi pascapanen hasil pengembangan seperti iradiasi sinar gamma untuk membunuh bibit hama dan penyakit pascapanen, pelapisan dengan lilin lebah untuk menurunkan laju respirasi, antimikroba dari lengkuas untuk menghambat pertumbuhan mikroba penyebab penyakit pascapanen dan juga penambahan oksidan gas etilen untuk menetralisir gas etilen yang dihasilkan oleh buah yang disimpan. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh perlakuan iradiasi sinar gamma untuk membunuh telur lalat buah dan kombinasinya dengan perlakukan pasacapanen lainnya meliputi pelapisan buah dengan lilin lebah, penambahan oksidan etilen dan pelapisan dengan zat antimikroba dari lengkuas dengan tujuan untuk memperpanjang umur simpan dan mematikan telur lalat buah pada buah mangga arumanis kualitas ekspor. Penelitian ini diawali dengan pembiakan telur lalat buah yang dilakukan di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman, Karawang selama satu bulan sebelum diinvestasi pada buah mangga arumanis. Setelah itu, disiapkan buah mangga arumanis dengan tingkat kematangan 80% yang didapatkan dari eksportir buah mangga CV SAE Cirebon. Setelah buah dibersihkan dan dikeringkan, dilanjutkan dengan proses investasi telur lalat buah kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan penelitian sesuai rancangan. Pemberian iradiasi sinar gamma dilakukan dengan dosis 0,50 kGy dan 0,8 kGy, sedangkan kombinasinya adalah pemberian oksidan etilen dan antimikroba lengkuas, juga kombinasi dengan pemberian lapisan lilin lebah 6%. Semua sampel yang telah diberi perlakuan kemudian disimpan pada ruang pendingin dengan suhu 14℃ dan dilakukan pengamatan pada hari ke-0, 2, 5, 10, 20 dan 30. Pengamatan yang dilakukan meliputi uji mortalitas telur lalat buah, kekerasan buah, kadar air buah, susut bobot, warna, total padatan terlarut dan kadar vitamin C pada setiap sampel. Iradiasi sinar gamma dengan dosis 0,50 kGy dan 0,80 kGy dapat mematikan telur lalat buah yang telah diinvestasi pada buah mangga arumanis. Hal ini ditandai dengan tidak adanya fase pertumbuhan telur lalat buah selama penyimpanan pada pengamatan hari ke-2, 5, 10, 20 dan 30, sedangkan pada kontrol ditemukan fase pertumbuhan telur lalat buah menjadi larva pada hari ke- 10 dan pupa pada hari ke-30. Selain itu, sampel kontrol mulai mengalami kerusakan pada hari ke-10. Pemberian dosis iradiasi sinar gamma dan kombinasinya dengan perlakuan pascapanen menghasilkan perubahan warna kulit dari hijau menjadi sedikit kekuningan pada hari ke-30. Secara umum, kulit buah mangga arumanis selama penyimpanan 30 hari tidak terlihat kusam. Namun, buah dengan dosis 0,80 kGy pada penelitian ini memiliki bintik hitam pada permukaan kulit buahnya yang diduga akibat pemberian dosis iradiasi sinar gamma yang lebih tinggi. Berdasarkan pengamatan warna daging buah, pemberian iradiasi sinar gamma dengan dosis 0,50 kGy cenderung lebih baik dalam mempertahankan perubahan warna daging buah mangga arumanis dari kuning muda menuju kuning tua. Dengan kata lain, pemberian iradiasi sinar gamma dengan dosis 0,50 kGy dapat mempertahankan umur simpan buah mangga arumanis hingga 30 hari tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti. Pada perlakuan iradiasi sinar gamma dengan dosis 0,80 kGy warna sampel lebih cepat menjadi kuning tua merata pada hari ke-20. Selain pengamatan warna, juga dilakukan pengamatan kekerasan, kadar air, kadar vitamin C, susut bobot dan nilai total padatan terlarut (TPT). Kekerasan sampel dengan semua perlakuan pascapanen mengalami penurunan namun tidak signifikan setelah penyimpanan selama 30 hari. Untuk kadar air sebaliknya, sampel dengan semua perlakuan mengalami peningkatan kadar air dari hari ke-0 hingga hari ke-30 selama penyimpanan. Peningkatan susut bobot terjadi pada sampel untuk semua perlakuan selama penyimpanan 30 hari dan karena melalui proses pematangan buah, sampel mengalami peningkatan nilai TPT. Pada penelitian ini, sampel dengan kombinasi perlakuan pascapanen menghasilkan peningkatan TPT hingga hari ke-20 kemudian menurun hingga hari ke-30, demikian juga dengan kadar vitamin C, terjadi peningkatan hingga hari ke-30. Namun demikian, penggunaan dosis iradiasi yang tergolong rendah tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap parameter kekerasan, kadar air, kadar vitamin C dan kandungan TPT. Secara umum dapat disimpulkan bahwa kombinasi perlakuan iradiasi sinar gamma dan perlakuan pascapanen dapat membantu mempertahankan mutu buah mangga arumanis yakni mempertahankan kekerasan buah lebih lama, menurunkan laju susut buah, mempertahankan warna dan penampilan buah serta memperpanjang umur simpan buah mangga arumanis hingga 30 hari.
Arumanis mango is a tropical fruit that is in great demand by various groups of people in Indonesia. Production of arumanis mango in Indonesia is also relatively high in quantity and quality, making it as one of the export commodities. However, there are several factors that cause the low level of exports of mango arumanis, including fruit fly attacks and fruit damage due to various post-harvest diseases. In addition, the short shelf life of mango arumanis causes mangoes to rot before arriving in the destination country. To overcome these problems, there are various developed postharvest technology such as gamma ray irradiation to kill postharvest pests and diseases, coating with beeswax to reduce respiration rates, antimicrobials from galangal and also the addition of ethylene oxidant to neutralize ethylene gas produced by the stored fruit. This study aims to examine the effect of gamma ray irradiation treatment to eliminate fruit fly eggs combined with other postharvest treatments including coating fruit with beeswax, adding ethylene oxidant and coating with antimicrobial substances from galangal with the aim of extending shelf life and killing fruit fly eggs on export quality mango arumanis. This research was started with breeding fruit fly eggs at the Agency for Forecasting Plant Pest Organisms, Karawang for one month before investing in mango arumanis. After that, arumanis mangoes with a maturity level of 80% obtained from mango exporter CV. SAE Cirebon were prepared as research object. After the fruit is cleaned and dried, fruit fly eggs was invested to the samples and then continued with the provision of research treatment according to the research design. Gamma ray irradiation was appliedd ata dose of 0.50 kGy and 0.8 kGy, while the combination was the administration of ethylene oxidant and antimicrobial galangal, as well as a combination with 6% beeswax coating. All samples that have been treated are then stored in a chiller with a temperature of 14℃ and observed on days 0, 2, 5, 10, 20 and 30. Observations were made including the mortality test of fruit fly eggs, fruit hardness, fruit moisture content, weight loss, color, total dissolved solids and vitamin C content in each sample. Gamma ray irradiation with doses of 0.50 kGy and 0.80 kGy killed fruit eggs that have been invested in mango arumanis. This was indicated by the absence of a fruit fly egg growth phase during storage on the days 2, 5, 10, 20 and 30, while for the control the fruit fly egg growth phase to become larvae on the day 10 and pupae on the day 30 were observed. It was observed that control sample started to damage on the day 10. The doses of gamma ray irradiation and its combination with postharvest treatment resulted in a change in skin color from green to slightly yellowish on the day 30. In general, the skin of mango arumanis after 30 days of storage did not look dull. However, the fruit with a dose of 0.80 kGy in this study had black spots on the surface of the skin of the fruit which was thought to be due to the administration of a higher dose of gamma ray irradiation. Based on the observation on the flesh color, the application of gamma ray irradiation with a dose of 0.50 kGy tends to be better in maintaining the color of the mango flesh from light yellow to dark yellow. In other words, the application of gamma ray irradiation with a dose of 0.50 kGy can maintain the shelf life of mango arumanis better up to 30 days without any significant damage. In the gamma ray irradiation treatment with a dose of 0.80 kGy, the color of the sample became dark yellow more quickly as it happened on the day 20. In addition to color observations, hardness, moisture content, vitamin C content, weight loss and total dissolved solids (TDS) were also observed. Hardness of all samples with postharvest treatment decreased but not significant after 30 days of storage. On the other hand, all samples with treatment experienced an increase in moisture content from day 0 to day 30 during storage. The increase in weight loss occurred in all samples for all treatments during 30 days of storage and due to the fruit ripening process, all samples experienced an increase in the TDS value. In this study, fruit samples with a combination of postharvest treatments resulted in an increase in TDS until the day 20 and decreased on the day 30, as well as vitamin C levels, there was an increase until day 30. However, the use of a relatively low dose of irradiation did not have a significant impact on the parameters of hardness, moisture content, vitamin C content and TDS content. In other words, it can be concluded that the combination of gamma ray irradiation treatment and postharvest treatment can help in maintaining the quality of arumanis mango fruit, namely maintaining fruit hardness longer, reducing fruit shrinkage rate, maintaining fruit color and appearance and extending the shelf life of mango arumanis up to 30 days.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109754
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
COVER.pdf
  Restricted Access
Cover899.37 kBAdobe PDFView/Open
ISI.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.51 MBAdobe PDFView/Open
LAMPIRAN.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.5 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.