Metode Graduasi dalam Penyusunan Life Table Desa Gegelang Lombok Barat.
View/ Open
Date
2019Author
Fauzi, Andri Azmul
Nugrahani, Endar Hasafah
Sumarno, Hadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penduduk adalah aset nyata dari suatu bangsa. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan penduduk baik secara kualitas maupun kuantitas.
Kualitas hidup yang dimiliki suatu negara ataupun wilayah, menjelaskan tentang
kesejahteraan rakyat serta keberhasilan dari banyaknya program yang telah
dirancang oleh pemerintah untuk meningkatkan derajat kehidupan manusia.
Kualitas hidup dapat dilihat dari angka harapan hidup. Angka Harapan Hidup
(AHH) pada suatu umur tertentu menjelaskan tentang rata-rata tahun hidup yang
akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur tersebut dalam
situasi kematian yang berlaku di lingkungan masyarakat. Untuk melihat AHH dari
suatu negara, bisa kita lihat dari tabel hayat atau life table yang dimiliki oleh
negara tersebut. Life table adalah tabel yang menggambarkan tentang peluang
bertahan hidup sampai umur tertentu dari tahun kelahirannya.
Sampai saat ini Indonesia masih belum memiliki life table yang diperoleh
dari data kematian menurut umur yang dapat digunakan terutama untuk
menghitung AHH. Life table yang sampai sekarang masih digunakan berupa
pendekatan yang disesuaikan dengan Life Table Coale-Demeny Model Barat.
Dalam penelitian ini, untuk menduga abridged life table, digunakan beberapa
metode graduasi, antara lain Natural Cubic Spline, Quadratic Spline, dan
Heligman-Pollard. Terdapat lima tujuan yang didapatkan dari proses graduasi
antara lain menghaluskan data sehingga data menjadi teratur dan konsisten,
membuat hasil yang tepat dan sesuai dalam menghaluskan kurva berdasarkan
data, membantu untuk menyimpulkan data yang tidak sempurna, memberi
kemudahan dalam membandingkan angka kematian, dan membantu peramalan.
Ada beberapa metode yang sering digunakan dalam proses graduasi antara lain
metode grafik, metode penjumlahan dan rata-rata, graduasi dengan formula
matematika, graduasi dengan menggunakan tabel standar, dan metode interpolasi.
Sebelum dilakukan graduasi, dilakukan perhitungan life table kasar dengan
menggunakan metode momen dan maximum likelihood. Metode momen terdiri
dari enam metode, antara lain general case, special case A, special case B, special
case C, pendekatan Hoem dan pendekatan aktuaria. Sedangkan metode maximum
likelihood terdiri dari dua metode, antara lain situasi partial data dan situasi full
data. Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan bahwa angka harapan hidup yang
didapatkan berbeda-beda. Nilai terbesar didapatkan dengan menggunakan metode
special case B, sedangkan nilai terkecil didapatkan dengan menggunakan metode
special case A dan situasi partial data. Sehingga dipilih metode special case A
untuk dilakukan graduasi. Meskipun angka harapan hidup yang didapatkan
dengan metode special case A dan situasi partial data sama, dipilih special case A
untuk dilakukan graduasi. Hal ini karena perhitungan penduga kematian
menggunakan metode momen lebih mudah dari maximum likelihood.
Setelah dilakukan graduasi, didapatkan model grafik yang berbeda-beda.
Pada metode natural cubic spline dan quadratic spline, grafik yang dihasilkan
bersifat fluktuatif. Sedangkan grafik yang dihasilkan dengan menggunakan
metode Heligman-Pollard bersifat monoton turun. Angka harapan hidup yang
dihasilkan dari ketiga metode ini pun berbeda-beda. Angka harapan hidup yang
paling mendekati angka harapan hidup Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2015
adalah angka harapan hidup yang dihasilkan dengan menggunakan metode
Heligman-Pollard sebesar 65,72 tahun.
Pemilihan model life table didasarkan pada dua indikator, yaitu grafik yang
monoton turun dan angka harapan hidup yang paling mendekati angka harapan
hidup Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2015. Dari penjelasan di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa metode graduasi yang sesuai berdasarkan data Desa
Gegelang Lombok Barat tahun 2014-2018 adalah metode Heligman-Pollard.