Show simple item record

dc.contributor.advisorMuljono, Pudjio
dc.contributor.advisorSeminar, Kudang Boro
dc.contributor.advisorHardinsyah
dc.contributor.authorYasya, Wichitra
dc.date.accessioned2019-11-19T07:17:17Z
dc.date.available2019-11-19T07:17:17Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/99995
dc.description.abstractPemberian Air Susu Ibu (ASI) diketahui memberikan dampak positif bagi kesehatan ibu dan anak. Pemberian ASI dianggap sebagai strategi yang praktis, berkelanjutan dan alami dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak, yang berkontribusi pada pembangunan kesehatan, sosial dan ekonomi. Namun pada kenyataannya, pemberian ASI di Indonesia masih belum optimal karena cakupannya masih di bawah target yang ditetapkan pemerintah maupun dunia melalui World Health Organization yang menargetkan 50% cakupan ASI eksklusif. Ada banyak faktor yang memengaruhi perilaku pemberian ASI pada ibu menyusui. Faktor sosiodemografis dan faktor biofisikal merupakan faktor permanen yang sulit diubah, tetapi faktor psikososial seperti dukungan sosial, niat, pengetahuan dan efikasi diri masih dapat diubah dengan intervensi menggunakan strategi komunikasi kesehatan. Salah satu strategi komunikasi kesehatan yang potensial untuk digunakan dalam komunikasi pemberian ASI adalah dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi seperti media sosial. Hal ini dikarenakan jangkauan media sosial yang luas dan tersedia kapan saja. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penggunaan media sosial Facebook dalam komunikasi pemberian ASI. Lebih spesifiknya, untuk mengkaji pengaruh penggunaan Facebook oleh ibu terhadap kepatuhan perilaku pemberian ASI, menganalisis struktur dan perilaku komunikasi dukungan sosial yang didapat dalam grup Facebook tentang ASI, dan akhirnya merumuskan pendekatan yang tepat dalam penggunaan media sosial Facebook untuk komunikasi pemberian ASI. Penelitian dilakukan dalam grup Facebook Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) pada bulan Juni 2017 hingga September 2018. Desain penelitian berlandaskan metode penelitian kombinasi yang menggunakan strategi kuantitatif dan kualitatif dengan porsi yang sama dominan dan dilakukan secara bersamaan. Pengumpulan data kualitatif berupa perekaman konversasi berbentuk teks dan pada saat yang sama dilakukan pengumpulan data kuantitatif dalam bentuk survei. Survei dilakukan kepada anggota grup Facebook AIMI untuk melihat pengaruh karakteristik ibu, penggunaan media komunikasi Facebook, dukungan lingkungan, dan dukungan sosial online terhadap perilaku pemberian ASI. Jumlah sampel akhir adalah sebesar 257 responden. Sedangkan pengumpulan data kualitatif meliputi perekaman konversasi yang terjadi dalam grup Facebook, yang menghasilkan 81 postingan dan 1279 komentar serta 1205 balasan dari 528 aktor (anggota dan Admin) untuk dianalisis. Analisis data meliputi analisis statistik deskriptif dan inferensial menggunakan analisis korelasi Rank Spearman, analisis jalur, analisis netnografi serta analisis data kualitatif. Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan faktor karakteristik pribadi ibu yang berhubungan secara nyata dengan penggunaan media sosial Facebook hanya status bekerja. Korelasi yang positif antara status bekerja dengan penggunaan media komunikasi Facebook menunjukkan bahwa ibu yang bekerja lebih sering menggunakan Facebook dibandingkan ibu yang tidak bekerja. Sedangkan faktor dukungan sosial yang berhubungan nyata dengan penggunaan media komunikasi Facebook adalah dukungan profesional dan dukungan sosial online. Korelasi antara dukungan profesional kesehatan dan penggunaan Facebook positif. Sementara itu dukungan sosial online berhubungan positif nyata dengan penggunaan Facebook, mengindikasikan bahwa dukungan sosial online meningkat seiring dengan peningkatan penggunaan Facebook. Namun karena koefisien korelasi tergolong lemah, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan Facebook tidak terbatas pada motif mencari atau memperoleh dukungan sosial online saja,. Mencari dukungan sosial online tidak terbatas pada penggunaan Facebook, tetapi dapat juga menggunakan sarana online lainnya. Model analisis jalur yang dihasilkan menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan media sosial Facebook terhadap perilaku pemberian ASI memiliki dua jalur: jalur pertama adalah langsung dengan pengaruh yang negatif, dan jalur kedua adalah tidak langsung melalui dukungan sosial online dengan pengaruh yang positif. Hanya jalur tidak langsung termediasi dukungan sosial online yang signifikan. Artinya apabila ibu mengakses Facebook tetapi tidak untuk memperoleh dukungan sosial online, maka tidak berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI. Sedangkan jika ibu mengakses Facebook untuk membuka grup Facebook dan aktif di dalamnya, maka akan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pemberian ASI ibu tersebut. Pentingnya dukungan sosial online ditunjukkan dengan pengaruhnya yang lebih besar dibandingkan faktor lainnya. Dukungan sosial online juga dilihat secara nyata melalui interaksi yang terjadi dalam grup Facebook. Dukungan yang paling banyak ditemui dalam grup Facebook adalah dukungan memfasilitasi tindakan, di mana lebih banyak ditemui pemberian dukungan dibandingkan permintaan dukungan. Komunikasi dukungan yang terjadi lebih banyak membahas topik ASI seperti perilaku menyusu bayi dan manajemen laktasi dan ASI perah. Walaupun AIMI adalah closed group, struktur komunikasi dalam grup Facebook AIMI bersifat terbuka dengan pola radial yang justru menguntungkan dalam komunikasi pemberian ASI karena pola radial dianggap lebih efektif dalam difusi inovasi ide baru. Admin memegang peranan kunci dalam jaringan komunikasi grup Facebook AIMI, karena teridentifikasi sebagai kosmopolit, opinion leader, sekaligus gatekeeper. Sintesis hasil penelitian mengarah kepada premis bahwa komunikasi pemberian ASI sejatinya adalah pertukaran dukungan sosial, karena dukungan sosial—baik yang diperoleh secara offline dari lingkungan maupun secara online melalui Facebook—terbukti berpengaruh pada komunikasi pemberian ASI. Dengan demikian, pendekatan penggunaan Facebook untuk komunikasi pemberian ASI adalah dengan memaksimalkan pertukaran dukungan sosial ini, yang tidak hanya menyasar ibu menyusui, tetapi juga aktor lain yang berpengaruh seperti suami, orangtua, dan profesional kesehatan. Penting juga menyasar tempat bekerja karena rentan untuk kesulitan dalam memberikan ASI. Bentuk nyatanya dapat berupa penggunaan media sosial yang terintegrasi satu sama lain untuk membangun komunitas online yang melibatkan tidak hanya ibu menyusui tetapi juga suami, orangtua dan mertua, profesional kesehatan, dan pemberi kerja.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcCommunication Developmentid
dc.subject.ddcSocial Mediaid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titlePenggunaan Media Sosial Facebook dalam Komunikasi Pemberian ASIid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordASI, komunikasi kesehatan, media sosial, dukungan sosialid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record