Show simple item record

dc.contributor.authorSantoso, Paulus Basuki Kuwat
dc.date.accessioned2010-04-30T07:08:19Z
dc.date.available2010-04-30T07:08:19Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9943
dc.description.abstractKebutuhan biji kedelai mencapai 2 juta ton/tahun, sedangkan produksi nasional hanya sebesar 0,67 juta ton/tahun (33,5%) sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan impor sebesar 1,33 juta ton/tahun atau 66,5% dari total kebutuhan (Deptan 2004). Produksi kedelai dipengaruhi oleh luas panen, harga kedelai dalam negeri, bea masuk, modal, harga kedelai impor, dan tenaga kerja. Impor kedelai dipengaruhi oleh bea masuk, harga kedelai dalam negeri, dan harga jagung sebagai pesaingnya. Konsumsi dipengaruhi oleh harga kedelai dalam negeri dan pendapatan yang siap dibelanjakan. Pemodelan dilakukan untuk produksi, impor dan konsumsi di tingkat produsen dengan menganggap perkembangan harga tetap, sehingga tidak terjadi elastisitas harga karena penawaran maupun permintaan. Oleh karena itu, persamaan yang digunakan tidak memuat peubah endogen maupun peubah eksogen. Peubah-peubah yang mempengaruhi setiap model divalidasi menggunakan statistik Cp-Mallow dan dipilih untuk pasangan peubah tak bebas dengan peubah-peubah bebas yang menghasilkan nilai Cp-Mallow terkecil. Pengaruh harga kedelai pada setiap model mengakibatkan galat antar model saling berkorelasi dan dikenal sebagai korelasi kesebayaan antar galat model. Hal ini mengindikasikan bahwa model-model tersebut terlihat (seemingly) tidak saling berhubungan (unrelated) melainkan saling berhubungan. Pada tingkat kepercayaan 90%, metode SUR menghasilkan model produksi kedelai nasional yaitu PK = 486,55 + 1,16LP + 0,03HK - 310,62HKI + 0,01MPH - 408,87BM - 0,02TK. Model mempunyai nilai R2 terboboti sebesar 0.98, yang berarti keragaman datanya 98% dapat diterangkan oleh model. Produksi kedelai akan bertambah 1,16 ton setiap penambahan 1 hektar luas panen, sedangkan untuk setiap kenaikan harga kedelai dalam negeri sebesar 1 rupiah per kg produksi kedelai akan bertambah sebesar 0,03 ton. Peningkatan harga kedelai impor sebesar 1 US $ akan menurunkan produksi kedelai sebesar 310,62 ton, peningkatan bea masuk sebesar 1% akan mengurangi produksi kedelai sebesar 408,87 ton. Model produksi dengan metode SUR menghasilkan nilai peramalan yang mendekati nilai produksi kedelai sebenarnya dengan rataan penyimpangan 36.394,26 ton. Sedangkan nilai peramalan BPS mempunyai rataan penyimpangan 142.136,14 ton. Nilai peramalan produksi kedelai nasional dengan model BPS pada tahun 2005 sebesar 797.135 ton sedangkan dengan model SUR adalah 710.884 ton.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural Institute)
dc.titlePemodelan Produksi Kedelai Nasional Dengan Metode SURid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record