Show simple item record

dc.contributor.advisorWidiatmaka
dc.contributor.advisorFirmansyah, Irman
dc.contributor.authorUsman, Mohamad Ali
dc.date.accessioned2019-10-31T02:00:38Z
dc.date.available2019-10-31T02:00:38Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/99334
dc.description.abstractSebagai salah satu sentra produksi padi di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah penyangga kebutuhan pangan. Lahan sawah Kabupaten Cirebon pada tahun 2015 seluas 6% (urutan ke-6) dari total luas sawah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Indramayu 13% (urutan ke-1), Karawang 10% (urutan ke-2), Subang 9% (urutan ke-3), Sukabumi 7% (urutan ke-4) dan Cianjur 7% (urutan ke-5) (BPS 2015). Namun demikian, luas lahan sawah di Kabupaten Cirebon pada tahun 2007-2015 terjadi penurunan dengan rata-rata penurunan sebesar -0,3%/tahun (BPS Prov. Jabar 2008 – 2016). Hal ini tentunya berdampak pada penurunan produksi padi. Meskipun penurunannya tidak besar, namun hal ini berimplikasi terhadap penurunan yang lebih besar dalam kontribusi Kabupaten Cirebon pada produksi padi Provinsi Jawa Barat (BPS Prov. Jabar 2014, 2015 dan 2016). Kerugian akibat konversi lahan sawah ini bersifat permanen, disamping hilangnya potensi hasil untuk mencukupi kebutuhan pangan di masa kini juga hilangnya potensi hasil untuk mencukupi kebutuhan pangan di masa depan. Jika semua Kabupaten di Provinsi Jawa Barat mengalami kondisi seperti Kabupaten Cirebon, maka dapat berimplikasi pada kecukupan pangan padi secara nasional. Tujuan utama penelitian ini adalah membangun model kecukupan pangan padi berbasis lahan sebagai arahan pengembangan kecukupan pangan di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Tujuan antara dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) mengidentifikasi kondisi dan perubahan tutupan /penggunaan lahan di Kabupaten Cirebon. 2) menganalisis lahan yang tersedia dan sesuai untuk padi sawah di Kabupaten Cirebon; 3) membangun model kecukupan pangan padi sawah di Kabupaten Cirebon; 4) menyusun arahan pengembangan sumberdaya lahan untuk mendukung kecukupan pangan padi sawah di Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Cirebon yang berada pada posisi 108o40’ – 108o48’ Bujur Timur dan 6o30’ – 7o00’ Lintang Selatan. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Indramayu, di sebelah barat laut berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuningan dan sebelah timur berbatasan dengan Kota Cirebon dan Kabupaten Brebes Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Cirebon adalah 990,36 km2 (BPS Prov Jawa Barat 2016). Penelitian dilaksanakan selama 8 bulan yaitu dari bulan Mei 2018 sampai dengan bulan Desember 2018. Analisis penggunaan/tutupan aktual mengunakan citra beresolusi tinggi IKONOS untuk penggunaan lahan tutupan tahun 2010 dan citra resolusi menengah SPOT 6 untuk interpretasi penggunaan lahan tutupan tahun 2017. Analisisnya menggunakan metode digitasi on screen dengan baseline sawah dari peta luas baku sawah Kementerian Pertanian 2010. Hasil interpretasi kemudian dilakukan groundcheck untuk mendapatkan validasi sesuai kondisi aktual di lapangan. Kesesuaian lahan dan ketersediaan lahan untuk padi sawah dianalisis dengan cara overlay antara Peta Tanah dengan peta penggunaan/tutupan aktual tahun 2017, Peta Status Kawasan Hutan dan Peta HGU Perkebunan dan Peta RTRW Kabupaten Cirebon. Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan pendekatan kerangka FAO (1976) sampai tingkat sub group menggunakan metode matching. Ketersediaan lahan tidak termasuk hutan yang berfungsi sebagai kawasan hutan (cagar alam, hutan produksi, hutan produksi terbatas, hutan cadangan, hutan pangonan, Tahura dan TWA), perkebunan, badan air dan lahan terbangun, wilayah dalam HGU perkebunan, pola ruang yang termasuk didalamnya kawasan lindung, fasilitas sosial, fasilitas umum, perdagangan dan jasa, pertambangan, tanaman tahunan/perkebunan, perumahan/permukiman, pemerintahan dan pelayanan umum, perdagangan bahan industri/bahan tambang, dan industri. Model kecukupan pangan padi berbasis lahan menggunakan pendekatan sistem dinamik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Cirebon pada tahun 2010 dan 2017 adalah bertambahnya lahan terbuka seluas 3,371 ha, lahan terbangun 590 ha. Penggunaan/tutupan lahan yang berkurang adalah sawah 3,301 ha, ladang 380 ha, perkebunan 140 ha, tambak 69 ha, hutan 33 ha, semak belukar 21 ha dan badan air berkurang 4 ha. Penggunaan lahan yang sesuai dan tersedia bagi pengembangan padi sawah adalah lahan sawah seluas 28,716 ha. Simulasi menunjukkan bahwa pada tahun 2031 luas sawah yang harus dilindungi meningkat, jumlah petani menurun, kecukupan pangan menurun, luas sawah menurun, rata-rata pendapatan perkapita petani meningkat. Rata-rata pendapatan perkapita petani diperoleh petani dari bertani. Seiring menurunnya jumlah petani akibat alih profesi karena lahan sawah tempat mereka mencari penghidupan terus berkurang, permasalahan lainnya yaitu generasi penerus petani tidak berkelanjutan sehingga perlu menjadi perhatian. Selain itu penggunaan lahan sawah lebih efisien dengan penerapan skenario moderat, sehingga dapat menurunkan luasan lahan sawah yang harus dilindungi. Konversi lahan sawah sebagai tempat mencari penghidupan bagi petani menyebabkan jumlah petani semakin berkurang. Penerapan skenario moderat atau optimis mengakibatkan lahan sawah lebih produktif, efisien dalam penggunaan dibandingkan kondisi business as usual. Penggunaan lahan sawah yang lebih intensif daripada biasanya (business as usual) menutup peluang lahan sawah terkonversi menjadi penggunaan lain. Selain itu dengan semakin produktifnya lahan sawah, tenaga kerja petani/buruh tani yang dibutuhkan juga semakin besar, sehingga penurunan jumlah tenaga kerja petani lebih terkendali. Model kecukupan pangan yang telah dibangun telah divalidasi dengan nilai AME (Absolute Mean Error) dan AVE (Absolute Variation Error) <10% (Model Valid). Arahan spasial pengembangan padi sawah untuk Kabupaten Cirebon diperoleh lahan dengan kesesuaian dan ketersediaan dengan Prioritas I 18,618 ha, Prioritas II 4,230 ha, Prioritas III 20,771 ha, Prioritas IV 4,654 ha dan Prioritas V 1,035 ha yang dapat menjadi lahan LP2B melalui proses review RTRW dan Penetapan Perda LP2B.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcLand Suitabilityid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcCirebon-Jawa Baratid
dc.titleModel Kecukupan Pangan Padi Berbasis Lahan di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkesesuaian lahanid
dc.subject.keywordketersediaan lahanid
dc.subject.keywordmodel panganid
dc.subject.keywordpadi sawahid
dc.subject.keywordsistem dinamikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record