Show simple item record

dc.contributor.advisorAdnyane, I Ketut Mudite
dc.contributor.advisorSatyaningtijas, Aryani Sismin
dc.contributor.authorRahamdona
dc.date.accessioned2019-10-17T02:51:04Z
dc.date.available2019-10-17T02:51:04Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98961
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan melakukan evaluasi gambaran miroskopis ginjal tikus yang diinduksi etilen glikol dan diberi ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus). Sebanyak 5 ekor tikus dari 35 ekor tikus diambil tanpa diberi perlakuan selama 7 hari untuk dijadikan kontrol (kelompok 1). Tikus lainnya sebanyak 30 ekor dibagi menjadi 6 kelompok: 5 ekor tikus diberi ekstrak daun kumis kucing selama 7 hari sebagai kontrol negatif (kelompok 2); 5 ekor tikus diberi sediaan etilen glikol sebagai kontrol positif (kelompok 3); 5 ekor tikus setelah diberi etilen glikol selama 7 hari, dilanjutkan dengan pemberian ekstrak daun kumis kucing selama 7 hari (kelompok 4); 5 ekor tikus diberi kombinasi ekstrak daun kumis kucing dengan etilen glikol selama 7 hari (kelompok 5) dan 14 hari (kelompok 6); dan 5 ekor tikus setelah pemberian kombinasi ekstrak daun kumis kucing dengan etilen glikol selama 14 hari dilanjutkan pemberian ekstrak daun kumis kucing selama 7 hari (kelompok 7). Dosis yang digunakan adalah 245 mg/kg BB untuk ekstrak daun kumis kucing dan 21.43 mg/kg BB etilen glikol. Masing-masing kelompok setelah perlakuan, di euthanasia diambil organ ginjal tikus untuk dibuat preparat histologi dan diwarnai dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Evaluasi gambaran mikroskopis ginjal dilakukan dengan mengamati perubahan glomerulus dan tubulus pada tiga sediaan (slide) dari setiap kelompok. Perubahan mikroskopis ginjal menunjukkan adanya atrofi glomerulus dan endapan protein tubulus. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun kumis kucing setelah induksi etilen glikol, dapat menurunkan persentase atrofi glomerulus dan endapan protein tubulus (kelompok 4 dan 7). Pemberian secara bersamaan dalam jangka waktu yang lama dapat merusak glomerulus dan tubulus ginjal (kelompok 6). Ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) dapat menurunkan persentase atrofi glomerulus dan endapan protein tubulus.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal anatomyid
dc.subject.ddcRatid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAktivitas Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) Terhadap Perbaikan Ginjal Tikus Akibat Induksi Etilen Glikolid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordDaun kumis kucingid
dc.subject.keywordetilen glikolid
dc.subject.keywordginjal tikusid
dc.subject.keywordOrthosiphon aristatusid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record