Show simple item record

dc.contributor.advisorPisestyani, Herwin
dc.contributor.advisorWicaksono, Ardilasunu
dc.contributor.authorSambora, Muhammad Iqbal
dc.date.accessioned2019-10-02T08:36:51Z
dc.date.available2019-10-02T08:36:51Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98904
dc.description.abstractResidu antibiotik pada pangan asal hewan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, oleh karena itu Dinas Pertanian Kota Bogor setiap tahun melakukan pengawasan terhadap kejadian tersebut. Studi kasus ini dilakukan untuk mengevaluasi adanya residu antibiotik pada pangan asal hewan di Kota Bogor tahun 2015-2018. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara kepada Staf Dinas Pertanian Kota Bogor dan data sekunder diperoleh dari monitoring pangan asal hewan Dinas Pertanian Kota Bogor tahun 2015-2018. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Kasus residu antibiotik tertinggi terdapat pada golongan makrolida (10), aminoglikosida (7), dan penisilin dan tetrasiklin (2). Kasus residu antibiotik terdapat pada susu sapi 20.0% (5/25), telur ayam 18.5% (5/27), daging sapi 13.6% (3/22), telur itik 10.0% (2/20), telur puyuh 5.2% (1/19), daging ayam 3.8% (1/26), dan yoghurt 100.0% (1/1). Kasus residu antibiotik golongan makrolida dan aminoglikosida cenderung meningkat pada tahun 2015-2017, akan tetapi menurun pada tahun 2018. Kasus residu antibiotik penisilin dan tetrasiklin cenderung menurun pada tahun 2015-2016, dan tidak ditemukan pada tahun 2017- 2018.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal diseasesid
dc.subject.ddcAntibioticsid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleResidu Antibiotik pada Pangan Asal Hewan di Kota Bogor Tahun 2015-2018 (Studi Kasus).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAntibiotikid
dc.subject.keywordKota Bogorid
dc.subject.keywordpangan asal hewanid
dc.subject.keywordresidu antibiotikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record