Karateristik Semen Ayam Kampung dalam Jenis Semen Pengencer yang Berbeda.
View/ Open
Date
2019Author
Lim, Chun Keat
Wulansari, Retno
i Yusuf, Tuty Lasward
Metadata
Show full item recordAbstract
Ayam kampung di Jawa Barat sangat popular untuk produksi dagingnya.
Inseminasi buatan (IB) telah diperkenalkan untuk meningkatkan produksi ungggas
buat konsumsi manusia. Komponen Beltsville Poultry Semen Extender (BPSE)
memiliki peran penting dalam mendukung dan mempertahankan viabilitas
sperma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas semen
ayam kampung menggunakan BPSE, Sodium Sitrat Kuning Telur (SCEY) dan
larutan saline pada suhu 3‒5oC selama 48 jam. Semen dikoleksi dari tiga ayam
kampung jantan secara manual seminggu dua kali. Karakteristik semen dievaluasi
secara makroskopis dan mikroskopis. Semen yang telah dikoleksi diencerkan
dengan mengunakan BPSE, SCEY dan larutan saline, disimpan dalam
refrigerator pada suhu dingin 3‒5oC serta dievaluasi motilitas dan viablitas
sperma setiap 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan pada jam ke‒12, pengencer
BPSE mempunyai sperma motilitas (71.67±2.89%) dan viabilitas (80.59±1.32%).
SCEY mempunyai sperma motilitas (61.67±2.89%) dan viabilitas (73.03±3.81%).
Larutan saline mempunyai sperma motilitas (43.33±2.89%) dan viabilitas
(52.81±3.81%). Uji Duncan menujukkan BPSE memiliki perbedaan signifikan
yang lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan dengan SCEY dan larutan saline pada
jam ke‒12. Kesimpulannya, BPSE menujukkan kualitas sperma yang lebih baik
dengan SCEY dan larutan saline pada jam ke‒12 dalam penyimpanan suhu rendah
3‒5°C.