dc.description.abstract | Tumor menyebabkan proliferasi sel yang tidak terkendali dan dipicu oleh
perubahan informasi sel yang mengatur fungsi pertumbuhan. Setiap sel memiliki
potensi yang berbeda dalam banyak prevalensi tumor. Beberapa penelitian
mencoba membuat obat herbal untuk pengobatan tumor, misalnya tumor kelenjar
mammae. Dalam penelitian ini, pembentukan tumor mammae dilakukan dengan
menggunakan 7,12-dimethylbenz(α)anthracene (DMBA) sebanyak dua kali dan
interval selama satu minggu sebagai karsinogen secara subkutan. Pengobatan
dirancang untuk mengamati pengaruh ekstrak buah bakau (Rhizopora mucronata)
untuk mengevaluasi perkembangan tumor mammae, dan untuk menentukan dosis
tepat dari ekstrak buah bakau. Lima belas ekor tikus betina digunakan dalam
penelitian ini, dan secara acak dibagi menjadi lima kelompok. Dua tikus betina
lainnya digunakan sebagai kontrol normal. Ekstrak buah bakau diberikan secara
oral, setiap sehari sekali selama 28 hari. Pengamatan tumor mammae dilakukan
setiap minggu selama 5 minggu. Setelah dinekropsi, tumor mammae dikumpulkan
dan preparat histopatologi diamati secara rutin. Analisis statistik tumor tidak
menunjukkan perubahan signifikan dalam jumlah yang besar. Pemeriksaan
lanjutan dilakukan dengan membedakan awal dan akhir pertumbuhan.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak buah bakau
(Rhizopora mucronata) 200 mg/kg BB memiliki potensi sebagai penghambatan
perkembangan tumor mammae. | id |