Keanekaragaman Hymenoptera Parasitika pada Lahan dengan Sistem Integrasi Sawit-Sapi di Desa Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kalimantan Tengah
View/ Open
Date
2019Author
Aldinas, Dani
Buchori, Damayanti
Sahari, Bandung
Metadata
Show full item recordAbstract
Vegetasi tumbuhan bawah berfungsi untuk menyediakan iklim mikro, inang
alternatif dan sumber makanan (nektar) bagi komunitas Hymenoptera parasitika di
perkebunan kelapa sawit. Penggembalaan sapi dalam sistem integrasi sawit-sapi
dapat mengurangi vegetasi bawah sehingga memengaruhi struktur komunitas
Hymenoptera parasitika. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh
berubahnya struktur vegetasi tumbuhan bawah (non crop vegetation) sebagai
akibat penggembalaan sapi terhadap keanekaragaman, kelimpahan, dan komposisi
komunitas Hymenoptera parasitika.
Penelitian dilaksanakan di desa Pandu Senjaya, Provinsi Kalimantan
Tengah. Pengambilan sampel serangga dilakukan pada tiga blok lahan kelapa
sawit untuk penggembalaan sapi dan tiga blok lahan kelapa sawit tanpa
penggembalaan. Setiap blok berukuran sekitar 30 ha. Pengambilan contoh
serangga dan analisis vegetasi dilakukan pada empat waktu yang berbeda, yaitu
(1) sebelum penggembalaan sapi, (2) 30 hari, (3) 60 hari, dan (4) 90 hari setelah
penggembalaan. Hymenoptera parasitika dikoleksi dengan sweeping net, yellow
pan trap, dan malaise trap. Analisis vegetasi dilakukan dengan metode kuadran
berukuran 2m x 2m pada tiga wilayah dalam lahan perkebunan kelapa sawit yaitu
antar pokok, gawangan mati, dan pasar pikul.
Secara keseluruhan diperoleh 4273 individu dari 185 morfospesies, 24
famili, dan 9 superfamili. Perubahan struktur vegetasi tumbuhan bawah (non crop
vegetation) pada lahan penggembalaan sapi tidak meningkatkan keanekaragaman
namun meningkatkan kelimpahan dan memengaruhi komposisi spesies
Hymenoptera parasitika. Sedangkan pada lahan tanpa penggembalaan sapi,
perubahan struktur vegetasi bawah tidak meningkatkan baik keanekaragaman
maupun kelimpahan serta tidak memengaruhi komposisi spesies Hymenoptera
parasitika. Penggembalaan ternak yang dilakukan setiap 4 bulan tidak
memungkinkan vegetasi alami untuk sepenuhnya kembali seperti keadaan semula
sebelum penggembalaan. Proporsi herba berbunga dalam ekosistem merupakan
kunci menurunnya atau meningkatnya keanekaragaman Hymenoptera parasitika.
Beberapa famili penting seperti Eulopidae, Encyrtidae dan Ichneumonidae
kehilangan beberapa spesies ketika habitat terganggu karena penggembalaan sapi.
Goryphus sp., Xanthopimpla sp., dan Charop sp. merupakan contoh spesies
pengendali hayati hama-hama sawit yang tidak ditemukan pada pengamatan 30
hari pasca penggembalaan sapi. Spesies tersebut kembali ditemukan pada 60 dan
90 hari pasca penggembalaan sapi.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]