Bakteri Endofit Asal Tanaman Mentimun, Paria, dan Oyong sebagai Pemacu Pertumbuhan dan Anti-Quorum Sensing
Abstract
Bakteri endofit merupakan mikroba yang mampu hidup dalam jaringan
tanaman tanpa membahayakan inangnya. Bakteri endofit mempunyai kemampuan
untuk menghasilkan hormon auksin yang dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan tanaman serta dapat mengendalikan patogen tanaman. Mekanisme
anti-quorum sensing (anti-QS) merupakan salah satu alternatif pengendalian bakteri
patogen dengan menggunakan bakteri endofit yang lebih aman dan tidak
menyebabkan resistensi. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan menyeleksi
bakteri endofit yang dapat memacu pertumbuhan tanaman dan menghasilkan anti-
QS untuk pengendalian patogen tanaman. Bakteri endofit diisolasi dari tanaman
mentimun, paria, dan oyong sehat di antara hamparan tanaman yang sakit. Isolat
bakteri endofit selanjutnya diseleksi dengan uji hipersensitif dan uji hemolisis pada
media agar darah. Isolat bakteri diuji lebih lanjut untuk mengetahui produksi IAA
dan anti-QS. Gen penyandi AHL-laktonase isolat bakteri endofit potensial dideteksi
dengan PCR. Karakterisasi bakteri endofit potensial dilakukan dengan mengamati
morfologi koloni dan pengujian Gram bakteri. Selanjutnya bakteri endofit potensial
yang dapat menghasilkan senyawa IAA dan anti-QS di uji in planta terhadap bibit
mentimun. Hasil isolasi bakteri endofit didapatkan 170 bakteri yang terdiri dari 64
bakteri asal mentimun, 49 bakteri asal paria, dan 57 bakteri asal oyong. Hasil uji
hipersensitif terhadap 170 isolat terdapat tiga bakteri yang menunjukkan reaksi
hipersensitif positif. Hasil uji hemolisis dari 167 isolat bakteri terdapat delapan
isolat hemolisis alfa dan satu isolat hemolisis beta. Penapisan penghasil IAA dari
156 isolat bakteri menunjukkan 53 bakteri yang dapat menghasilkan hormon IAA
dengan konsentrasi terendah sebesar 0.03 ppm dan konsentrasi tertinggi sebesar
27.57 ppm. Penapisan bakteri penghasil anti-QS yang dilakukan terhadap 53 bakteri
yang menghasilkan IAA didapatkan 12 isolat bakteri yang dapat menghasilkan zona
penghambatan produksi violacein pada Chromobacterium violaceum. Hasil deteksi
gen penyandi AHL-laktonase menunjukkan dua isolat yang positif teramplifikasi
gen aiiA yaitu isolat PDK06 dan ODW02. Pengujian yang dilakukan terhadap vigor
benih menunjukkan bahwa perlakuan bakteri tidak berpengaruh nyata terhadap
daya berkecambah, indeks vigor, dan potensi tumbuh maksimum. Pengujian yang
dilakukan terhadap pertumbuhan bibit menunjukkan bahwa isolat PDK04
merupakan isolat potensial yang dapat mempengaruhi bobot kering, panjang akar
dan panjang tajuk bibit mentimun.
Collections
- UT - Plant Protection [1671]