Show simple item record

dc.contributor.advisorRusolono, Teddy
dc.contributor.advisorTiryana, Tatang
dc.contributor.authorNanjaya, Erwin Kusumah
dc.date.accessioned2019-10-02T02:09:09Z
dc.date.available2019-10-02T02:09:09Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98795
dc.description.abstractDalam kegiatan inventarisasi hutan,data dan informasi terkait dimensi tegakan diperoleh melalui pembuatan dan pengukuran plot contoh, yaitu suatu petak yang ukurannya telah ditentukan. Ukuran plot memiliki pengaruh langsung pada penilaian karakteristik hutan secara umum, seperti luas bidang dasar dan biomassa. Kegiatan Inventarisasiumumnya menggunakan ukuran plot yang samauntuk setiap jenis ekosistem hutan yang akan diinventarisasi. Dengan demikian tidak ada perbedaan dalam perlakuan inventarisasi (ukuran dan jumlah plot) untuk hutan lahan keringdan hutan rawa (baik yang belum dipanen maupun yang sudah terganggu). Penggunaan ukuran plot dan jumlah plot pada kegiatan inventarisasi terbukti tidak memberikan banyak manfaat dalam hal efisiensi biaya dan waktu. Sampai saat ini belum banyak studi yang mempelajari ukuran dan jumlah plot contoh yang optimum untuk inventarisasi hutan alam tropis di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ukuran dan jumlah plot optimum empat tipe ekosistem hutan alam, yaitu Hutan Lahan Kering Primer (HLKP), Hutan Lahan Kering Sekunder (HLKS), Hutan Rawa Primer (HRP), dan Hutan Rawa Sekunder (HRS). Penelitian ini menggunakan data dari plot contoh permanen, yang diperoleh dari sistem Inventarisasi Hutan Nasional (NFI) di Indonesia, untuk menghitung Koefisien Variasi (CV) luas bidang dasar dan biomassa pada berbagai ukuran plot sampel yang disimulasikan.Ukuran plot disimulasikan berdasarkan ukuran subplot terkecil (25 x 25 m) hingga ukuran lebih besar melalui penggabungan beberapa RU yang berdekatan baik dengan bentuk plot bujur sangkar dan persegi panjang. Untuk plot bujur sangkar ukurannya mulai dari 25 x 25 m hingga 100 x 100 m, sedangkan untuk plot persegi panjang ukurannya mulai dari 25 x 50 m hingga 75 x 100 m. Dengan demikian, pada setiap PUP contoh terdapat 10 ukuran plot contoh dengan luas 0.0625 – 1 ha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CV tampak menurun dengan meningkatnya ukuran plot, mengikuti tren eksponensial negatif. Ukuran plot optimal untuk HLKP, HLKS, dan HRS adalah 0,40 ha, sedangkan untuk HRP adalah 0,25 ha.Jumlah plot contoh yang diperlukan untuk kegiatan inventarisasi sangat tergantung pada tipe ekosistem hutan dan tingkat kesalahan sampling (SE) yang dapat ditolerir. Pada SE 5%, jumlah plot optimum untuk HLKP, HLKS, HRP, dan HRS berturut-turut sebanyak 339, 271, 448, dan 222 plot contoh.Studi ini menegaskan bahwa ukuran dan jumlah plot contohharus disesuaikan dengan tipe ekosistem hutan untuk memfasilitasi inventarisasi hutan yang efisien.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForest Ecosystemid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePenentuan Ukuran dan Jumlah Plot Optimum pada Beberapa Tipe Ekosistem Hutan di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordnventarisasi hutanid
dc.subject.keywordekosistem hutanid
dc.subject.keywordukuran plot contohid
dc.subject.keywordjumlah plot contohid
dc.subject.keywordkoefisien variasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record