Fabrikasi Dye Sensitized Solar Cells Berbahan Dasar Pewarna Asal Gardenia jasminoides dan Monmorilonit-Nafion
Abstract
Dye sensitized solar cells (DSSC) merupakan sistem energi tenaga surya
yang mampu mengonversi energi foton menjadi energi listrik berbasis
semikonduktor yang mengikuti fenomena elektrokimia. Pada sistem DSSC
membutuhkan beberapa komponen seperti semikonduktor dan zat warna.
Komponen semikonduktor berfungsi sebagai transfer elektron dari zat warna
menuju elektrode kerja. Semikonduktor yang sering digunakan saat ini adalah
TiO2, namun konduktivitas elektron dan adsorpsi zat warna oleh TiO2 masih
rendah. Oleh Karena itu, pada penelitian ini melakukan pengembangan
semikonduktor menggunakan monmorilonit (MMT) dan nafion karena mampu
meningkatkan konduktivitas elektron dan adsorpsi zat warna.
Komponen zat warna berfungsi sebagai pengubah energi foton menjadi
elektron. Zat warna yang sering digunakan dan memiliki kinerja DSSC optimal
adalah zat warna anorganik, tetapi zat warna anorganik tidak ramah lingkungan.
Oleh karena itu, zat warna alami menjadi pilihan terbaik karena sifatnya yang
ramah lingkungan dan sumbernya dari tumbuh-tumbuhan. Sehingga pada
penelitian ini menggunakan zat warna alami dari ekstrak buah Gardenia
jasminoides karena mengandung flavonoid dan stabilitas panasnya sekitar 60
sampai 90oC. Ekstrak zat warna dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan
MMT dan nafion karena mampu meningkatkan stabilitas zat warna. Tujuan
penelitian ini adalah mengekstraksi zat warna dan menganalisis senyawa
flavonoid dari buah G. jasminoides, memodifikasi semikonduktor dan zat warna
menggunakan variasi komposisi MMT-nafion, menentukan kinerja DSSC hasil
modifikasi menggunakan MMT-nafion. Pengembangan DSSC dilakukan untuk
meningkatkan kinerja konversi energi solar menjadi energi listrik.
Preparasi ekstrak G. jasminoides menggunakan metode maserasi dan
preparasi elektrode kerja dengan menvariasikan komposisi MMT-nafion yaitu
(0:100, 25:75, 50:50, 75:25, 100:0). Penggunaan MMT-nafion dilakukan dengan
metode coating (melapis) pada TiO2, sedangkan penggunaan zat warna dilakukan
dengan 2 metode yaitu soaking (merendam) dan mixing (mencampur). Hasil
karakterisasi zat warna buah G. jasminoides menggunakan UV-Vis menunjukkan
adanya senyawa krosin dan kuersetin pada panjang gelombang 460.6 nm, 436.2
nm dan 329.2 nm. Kinerja teknologi DSSC dievaluasi menggunakan potensiostat
untuk menentukan nilai efisiensi (η). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa
variasi komposisi optimum MMT-nafion adalah 50:50 menggunakan metode
mixing dengan nilai efisiensi 0.9160%. Selain kinerja DSSC, topografi komposit
optimum juga dianalisis menggunakan Atomic Force Morphology (AFM)
menunjukkan permukaan lebih merata menggunakan metode mixing. Maka dapat
disimpulkan zat warna terdistribusi secara merata kedalam MMT-nafion.