Show simple item record

dc.contributor.advisorSahara
dc.contributor.advisorFindi, Muhammad
dc.contributor.authorHarianja, Yuliana
dc.date.accessioned2019-07-31T06:46:12Z
dc.date.available2019-07-31T06:46:12Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98586
dc.description.abstractPembangunan ekonomi adalah serangkaian upaya dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan standar hidup masyarakat secara keseluruhan. Salah satu tujuan pembangunan ekonomi adalah pengentasan kemiskinan. Kemiskinan memiliki arti kehilangan kesejahteraan. Provinsi Papua dan Papua Barat yang terletak di Pulau Papua memiliki tingkat kemiskinan tertinggi pertama dan kedua di Indonesia selama tahun 2011 hingga 2017. Apabila dilihat dalam level kabupaten/kota, tingkat kemiskinan di Pulau Papua sangat beragam. Tujuan studi ini adalah: (1) untuk menganalisis pola penyebaran tingkat kemiskinan di Pulau Papua tahun 2011 dan 2017; (2) untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan masing-masing kabupaten/kota di Pulau Papua dengan mempertimbangkan ruang geografis pada data panel. Pola penyebaran tingkat kemiskinan dianalisis secara deskriptif melalui peta penyebaran tingkat kemiskinan. Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan masing-masing kabupaten/kota dianalisis secara kuantitatif menggunakan model Geographically Weighted Panel Regression (GWPR) yang menghasilkan model lokal. Data yang digunakan merupakan data tahunan yang mencakup 40 kabupaten/kota di Pulau Papua dengan periode penelitian dari tahun 2011 sampai 2017. Hasil analisis pola penyebaran tingkat kemiskinan di Pulau Papua menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan yang tinggi di Pulau Papua tersebar di daerah pegunungan. Hasil estimasi menggunakan model GWPR menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan berbeda antara satu kabupaten/kota dengan yang lainnya. Hal ini diakibatkan karena adanya heterogenitas spasial atau keragaman spasial. Variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat kemiskinan adalah: Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh di 18 kabupaten/kota, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita sektor primer berpengaruh di 7 kabupaten/kota; PDRB per kapita sektor sekunder berpengaruh di 26 kabupaten/kota; dan PDRB per kapita sektor tersier berpengaruh di 14 kabupaten/kota. Prioritas kebijakan dalam upaya penurunan tingkat kemiskinan di masing-masing kabupaten/kota adalah: peningkatan output sektor sekunder di Nabire, Paniai, Mimika, Waropen, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, dan Deiyai; peningkatan output sektor tersier di Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Manokwari, Sorong Selatan, Sorong, Raja Ampat, Tambrauw, Maybrat, Kepulauan Yapen, Biak Numfor, Supiori, dan Kota Sorong; peningkatan IPM dan output sektor sekunder di Merauke, Jayawijaya, Puncak Jaya, Boven Digoel, Mappi, Asmat, Yahukimo, Tolikara, Mamberamo Raya, Nduga, dan Lanny Jaya; peningkatan IPM, output sektor primer, dan output sektor sekunder di Jayapura, Pegunungan Bintang, Sarmi, Keerom, Mamberamo Tengah, Yalimo, dan Kota Jayapura.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcPoverty Rateid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcPulau Papuaid
dc.titleTingkat Kemiskinan di Pulau Papua Tahun 2011-2017id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordGWPRid
dc.subject.keywordheterogenitas spasialid
dc.subject.keywordkemiskinanid
dc.subject.keywordmodel lokalid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record