Show simple item record

dc.contributor.advisorMunibah, Khursatul
dc.contributor.advisorSoma, Soekmana
dc.contributor.authorSuryaningsih, Yuni
dc.date.accessioned2019-07-02T05:31:25Z
dc.date.available2019-07-02T05:31:25Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98211
dc.description.abstractPesatnya pertumbuhan kawasan pinggiran berlangsung sejalan dengan pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan yang meningkat tiap tahunnya, seperti data BPS tahun 2010-2017 menunjukan pertumbuhan penduduk rata-rata 3,56% per tahun, disamping itu kawasan permukiman dari tahun 2009 sampai 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 39,12%. Pertumbuhan kawasan menuntut ketersediaan sarana prasarana yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, fasilitas yang ada di Kota Tangerang Selatan perlu ditinjau lebih lanjut mengenai jumlah dan kemudahan dalam menjangkaunya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi tingkat perkembangan wilayah Kota Tangerang Selatan; (2) Mengidentifikasi lahan permukiman di Kota Tangerang Selatan; (3) Menganalisis tingkat efisiensi persebaran fasilitas kesehatan dan pendidikan di Kota Tangerang Selatan serta ketersediaannya; dan (4) Menyusun arahan kebijakan dalam penyediaan fasilitas kesehatan dan pendidikan pada penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan tahun 2032 – 2052. Identifikasi tingkat perkembangan wilayah diperoleh dengan menganalisis data jumlah penduduk, jumlah fasilitas serta aksesibilitasnya menggunakan teknik skalogram. Identifikasi permukiman dilakukan dengan metode pengamatan visual dari mozaik foto udara. Tingkat efisiensi sebaran fasilitas ditentukan melalui 4 (empat) kriteria, yaitu tingkat hierarki wilayah, analisis pusat sebaran fasilitas, analisis pendugaan pemusatan dan dispersi serta analisis bentuk wilayah. Ketersediaan fasilitas dianalisis berdasarkan jumlah fasilitas dan penduduk serta standard minimum jumlah fasilitas berdasarkan SNI. Arahan kebijakan untuk penyusunan RTRW mendatang dianalisis dengan memprediksi kebutuhan fasilitas pada tahun 2052. Kota Tangerang Selatan terdiri dari permukiman tidak teratur sebesar 38,83%, permukiman teratur memiliki luasan 29,71% dari luas keseluruhan. Sedangkan 31,45% merupakan non permukiman. Sebaran fasilitas kesehatan dengan tingkat efisiensi rendah terdapat pada 25 kelurahan, tingkat efisiensi sedang terdapat pada 9 kelurahan dan tingkat efisiensi tinggi terdapat pada 7 kelurahan. Sebaran fasilitas pendidikan dengan tingkat efisiensi rendah terdapat pada 20 kelurahan, tingkat efisiensi sedang pada 30 kelurahan dan tingkat efisiensi tinggi pada 4 kelurahan. Fasilitas kesehatan di Kota Tangerang Selatan saat ini secara kuantitatif pada tahun 2031 masih membutuhkan penambahan 1 puskesmas. Sedangkan Fasilitas pendidikan saat ini telah memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat hingga tahun 2031. Sebagai arahan kebijakan dalam penyusunan RTRW mendatang, Pemerintah perlu mengalokasikan penambahan fasilitas kesehatan (puskesmas) sebanyak 4 unit, dengan kebutuhan lahan sebesar 0,4 hektar.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRegional Planningid
dc.subject.ddcSettlement Facilitiesid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcTangerang, BANTENid
dc.titlePersebaran Spasial Fasilitas Permukiman di Bidang Kesehatan dan Pendidikan Kota Tangerang Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfasilitasid
dc.subject.keywordhierarkiid
dc.subject.keywordefisiensiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record