Show simple item record

dc.contributor.advisorFalah, Syamsul
dc.contributor.advisorAndrianto, Dimas
dc.contributor.authorTukan, Maria Magdalena Nona Motu
dc.date.accessioned2019-07-02T02:12:42Z
dc.date.available2019-07-02T02:12:42Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98199
dc.description.abstractDiabetes melitus merupakan salah satu gangguan metabolik pada metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah dalam tubuh (hiperglikemia) disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin atau sel yang tidak merespon insulin yang dihasilkan. Salah satu tanaman yang dikenal oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Flores Timur, untuk mengobati gula darah adalah tanaman akar kuning (Fatoua pilosa Gaudich). Akar kuning yang telah berbentuk simplisia diekstraksi melalui perebusan dengan pelarut air selama 2 jam dan maserasi dilakukan dengan cara merendam simplisia ke dalam pelarut etanol 30%, etanol 70 % dan etanol 96%. Maserasi dilakukan selama 24 jam dengan shaker pada kecepatan 150 rpm di suhu ruang. Penentuan kadar fenolik total dilakukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteu, dengan asam galat sebagai standar dan penentuan kandungan total flavonoid dilakukan dengan menggunakan metode kolorimetri aluminium klorida (AlCl3), dengan kuersetin sebagai standar. Secara kuantitatif, ekstrak etanol 70% dari akar kuning memiliki kandungan fenolik total tertinggi dan 96% ekstrak etanol akar kuning memiliki kandungan flavonoid total tertinggi. Uji aktivitas antioksidam dengan metode DPPH menggunakan 2.2 diphenyl- 1-picrylhydrazyl (DPPH) sebagai sumber radikal bebas. Hasil penelitian menunjukkan ekatrak etanol 70% memiliki aktivitas antioksidan tinggi dengan nilai IC50 14.62 μg/mL. Ekstrak etanol 70% yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi difraksinasi dengan menggunakan 4 pelarut dengan kepolaran berbeda. Hasil fraksinasi dilakukan uji aktivias enzim α-glukosidase. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase menggunakan larutan enzim dengan konsentrasi 0.04 U/mL, larutan substrat dengan konsentrasi 15 mM dengan akarbos sebagai pembanding. Prinsip dari uji ini adalah reaksi hidrolisis pada substrat p-nitrophenyl-α-D-glukopiranosida yang yang menghasilkan α-Dglukosa dan p-nitrophenol yang berwarna kuning. Fraksi etil asetat memiliki nilai IC50 paling rendah yaitu 680.54 μg/mL. Fraksi etil asetat yang memiliki aktivitas penghambatan α-glukosidase lebih tinggi digunakan sebagai penghambat untuk menentukan jenis penghambatan enzim Mekanisme penghambatan enzim ditentukan dengan metode Dixon. Nilai konsentrasi produk diperoleh dengan menggunakan persamaan linear pada kurva standar p-nitrophenyl. Hasil pengujian menggunakan metode Dixon, diperoleh plot yang menunjukkan bahwa sampel memiliki mekanisme penghambatan kompetitif. Identifikasi senyawa aktif berdasarkan hasil terbaik dari aktivitas inhibisi α-glukosidase menggunakan LC-MS/MS menunjukkan bahwa fraksi etil asetat akar kuning Senyawa Phellodenol-A dan lupenol yang diduga berpotensi sebagai antidiabetes.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBiochemistry
dc.subject.ddcAntioxidant
dc.subject.ddc2018
dc.subject.ddcBogor-Jawa Barat
dc.titleAkitivitas antioksidan dan inhibisi α-glukosidase dari ekstrak akar kuning (Fatuoa pilosa Gaudich) secara in vitro.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAntioksidanid
dc.subject.keywordFatuoa pilosa Gaudichid
dc.subject.keywordGlukosidaseid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record