dc.description.abstract | Diabetes melitus merupakan salah satu gangguan metabolik pada
metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah
dalam tubuh (hiperglikemia) disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi
insulin atau sel yang tidak merespon insulin yang dihasilkan. Salah satu tanaman
yang dikenal oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Flores Timur,
untuk mengobati gula darah adalah tanaman akar kuning (Fatoua pilosa
Gaudich). Akar kuning yang telah berbentuk simplisia diekstraksi melalui
perebusan dengan pelarut air selama 2 jam dan maserasi dilakukan dengan cara
merendam simplisia ke dalam pelarut etanol 30%, etanol 70 % dan etanol 96%.
Maserasi dilakukan selama 24 jam dengan shaker pada kecepatan 150 rpm di suhu
ruang.
Penentuan kadar fenolik total dilakukan dengan menggunakan metode
Folin-Ciocalteu, dengan asam galat sebagai standar dan penentuan kandungan
total flavonoid dilakukan dengan menggunakan metode kolorimetri aluminium
klorida (AlCl3), dengan kuersetin sebagai standar. Secara kuantitatif, ekstrak
etanol 70% dari akar kuning memiliki kandungan fenolik total tertinggi dan 96%
ekstrak etanol akar kuning memiliki kandungan flavonoid total tertinggi.
Uji aktivitas antioksidam dengan metode DPPH menggunakan 2.2 diphenyl-
1-picrylhydrazyl (DPPH) sebagai sumber radikal bebas. Hasil penelitian
menunjukkan ekatrak etanol 70% memiliki aktivitas antioksidan tinggi dengan
nilai IC50 14.62 μg/mL. Ekstrak etanol 70% yang memiliki aktivitas antioksidan
tinggi difraksinasi dengan menggunakan 4 pelarut dengan kepolaran berbeda.
Hasil fraksinasi dilakukan uji aktivias enzim α-glukosidase.
Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase menggunakan larutan enzim
dengan konsentrasi 0.04 U/mL, larutan substrat dengan konsentrasi 15 mM
dengan akarbos sebagai pembanding. Prinsip dari uji ini adalah reaksi hidrolisis
pada substrat p-nitrophenyl-α-D-glukopiranosida yang yang menghasilkan α-Dglukosa
dan p-nitrophenol yang berwarna kuning. Fraksi etil asetat memiliki nilai
IC50 paling rendah yaitu 680.54 μg/mL. Fraksi etil asetat yang memiliki aktivitas
penghambatan α-glukosidase lebih tinggi digunakan sebagai penghambat untuk
menentukan jenis penghambatan enzim
Mekanisme penghambatan enzim ditentukan dengan metode Dixon. Nilai
konsentrasi produk diperoleh dengan menggunakan persamaan linear pada kurva
standar p-nitrophenyl. Hasil pengujian menggunakan metode Dixon, diperoleh
plot yang menunjukkan bahwa sampel memiliki mekanisme penghambatan
kompetitif. Identifikasi senyawa aktif berdasarkan hasil terbaik dari aktivitas
inhibisi α-glukosidase menggunakan LC-MS/MS menunjukkan bahwa fraksi etil
asetat akar kuning Senyawa Phellodenol-A dan lupenol yang diduga berpotensi
sebagai antidiabetes. | id |