dc.description.abstract | Sistem pemeliharaan ternak sapi yang diterapkan di Kecamatan Insana
sebagian besar masih sangat tradisional sehingga dalam pemberian pakan juga tidak
secara intensif. Ternak digembalakan pada siang hari dan dikandangkan pada
malam hari. Silvopastur merupakan gabungan antara ternak, pakan ternak dan
pohon pada satu unit lahan yang sama. Silvopastur memberikan manfaat sebagai
tempat penyerapan karbon, penahan erosi tanah. Silvopastur juga sangat
dipengaruhi oleh luas wilayah dan daya dukung pakan yang baik. Daya dukung
pakan merupakan kemampuan suatu wilayah pastura untuk menghasilkan,
menyediakan, menampung sejumlah populasi ternak ruminansia, sehingga
kebutuhan hijauan rumput terpenuhi dengan cukup dalam satu tahun. Penelitian ini
bertujuan untuk identifikasi jenis dan analisis ketersediaan pakan ternak yang ada
di Kecamatan Insana, menganalisis daya dukung usaha silvopastur terhadap ternak
sapi di Kecamatan Insana, dan merumuskan strategi pengembangan ternak sapi di
Kecamatan Insana.
Pengumpulan data dengan wawancara berdasarkan informasi dan informan
dengan menggunakan metode purposive sampling yakni desa yang memiliki
jumlah ternak dan hijauan makanan ternak tertinggi, terendah dan sedang. Survei
dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2018 di Kecamatan Insana
Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Analisis data dilaksanakan
dengan menghitung indeks nilai penting , indeks keragaman jenis, daya dukung
silvopastur, kapasitas peningkatan populasi ternak sapi potong, strategi
pengembangan peternakan sapi potong (SWOT).
Jumlah jenis pohon antara ketiga hutan silvopastur memiliki jenis yang
relatif sama yaitu Desa Manunain B terdapat 46 jumlah pohon dari 4 jenis pohon.
Desa Sekon terdapat 41 jumlah pohon dari 3 jenis pohon, dan Desa Tapenpah
terdapat 39 jumlah pohon dari 7 jenis pohon. Ada 3 jenis pohon yang sama pada
tiga desa tersebut yaitu asam (Tamarindus indica), hu’ak (Eucalyptus alba), kom
(Zizipthus mauritiania). Dari ketiga lokasi pengamatan tersebut hanya pohon hu’ak
yang tumbuh diketiga lokasi tersebut. Selain itu Jenis HMT yang ditemukan di tiga
desa yaitu: Rumput alang-alang (Imperata cylindrica), Rumput lapang (Axonopus
compressus), Putri malu (Mimosa pudica), Jerami padi, Jerami jagung, Pelepah
pisang dan beberapa jenis HMT dari tanaman kehutanan berupa Pilang (Bauhinia
purpurea), kabesak (Vachellia leucophloea), dan desa yang paling potensial dalam
penyediaan pakan serta untuk pengembangan ternak ruminansia adalah Desa
Manunain B dengan jumlah ternak sapi sebanyak 800,999.84 ST(Satuan Ternak),
dengan kapasitas peningkatan populasi sebesar 18.53%. Optimalisasi daya dukung
lahan menjadi strategi utama dengan cara penyiapan pakan yang cukup untuk
meningkatkan daya dukung ternak. | id |