dc.description.abstract | Peningkatan produksi biofuels secara global menyebabkan adanya
keterkaitan yang baru antara minyak mentah dan komoditas pertanian. US dan
Indonesia adalah negara yang sedang melakukan pengembangan biofuels. US
menggunakan jagung dan Indonesia menggunakan minyak sawit sebagai bahan
baku biofuels. Pengembangan biofuels menyebabkan peningkatan demand bagi
bahan baku biofuels. Tetapi, kondisi ini memberikan dampak pada peningkatan
harga bahan baku biofuels dan harga komoditas pertanian lainnya yang memiliki
keterkaitan dengan bahan baku biofuels, seperti daging ayam, beras, gandum dan
kedelai.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara harga
minyak mentah dan harga komoditas pertanian melalui deskripsi pola vilatilitas dan
analisis kointegrasi, untuk menganalisis dampak pengembangan biofuels yang
menggunakan jagung dan minyak sawit terhadap harga pangan melalui transmisi
harga dan transmisi volatilitas harga, lebih jauh lagi penelitian ini juga akan
membandingkan dampak dari jagung dan minyak sawit terhadap harga pangan.
Penelitian ini akan memeriksa dua tipe transmisi: lintas komoditas dan transmisi
spasial. Mengunakan data bulanan dari 1960 sampai 2018, kami menggunakan
beberapa model untuk menjawab tujuan : ARCH GARCH model dan Engle
Granger Cointegration Test untuk memeriksa hubungan harga minyak mentah dan
harga komoditas pertanian, VAR model mengindentifikasi transmisi dalam harga
sementara GARCH BEKK model digunakan untuk mengidentifikasi transmisi
dalam volatilitas.
Berdasarkan hasil, terdapat hubungan antara minyak mentah dan harga
komoditas pertanian. Hubungan tersebut dapat dilihat melalui kesamaan pola
volatilitas dan adanya kointegrasi antara keduanya. Pengembangan biofuels tidak
hanya berdampak pada peningkatan harga bahan baku biofuels tapi juga pada harga
pangan. Volatilitas harga jagung ditransmisikan ke lima komoditas yakni
komoditas jagung itu sendiri pada periode lalu, minyak sawit, beras, kedelai dan
jgaung, sementara volatilitas harga minyak sawit ditransmisikan hanya pada satu
komoditas yakni kedelai. Penemuan dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa
pengembangan biofuels menggunakan jagung sebagai komoditas pangan lebih
berisiko dari pada menggunakan minyak sawit sebagai komoditas perkebunan,
kemudian pengembangan biofuels tidak memberikan dampak pada harga domestik
di Indonesia. | id |