dc.description.abstract | Kewajiban menerapkan mekanisme corporate governance pada BUMN
melalui mekanisme monitoring dan bonding ditujukan untuk mengatasi masalah
keagenan yang dapat mengurangi nilai perusahaan. Mekanisme corporate
governance akan mencegah tindakan oportunistik manajer dalam memanfaatkan
sumber daya perusahaan. Indikasi ketidakefektifan mekanisme corporate
governance pada BUMN ditunjukkan dengan adanya peningkatan kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris independen serta utang
namun tidak disertai peningkatan nilai pasar dan nilai buku perusahaan.
Peningkatan investasi pada aset tetap perusahaan juga diduga belum optimal.
Dugaan adanya masalah keagenan pada keputusan investasi BUMN semakin kuat
karena ketidakefektifan mekanisme corporate governance mengakibatkan
manajer memiliki peluang untuk memanfaatkan aset perusahaan. Kemungkinan
adanya masalah keagenan ini juga berhubungan dengan peningkatan free cash
flow yang dihasilkan perusahaan.
Bentuk masalah keagenan antara pemegang saham dan manajer tersebut
dianalisis dengan melihat pengaruh keputusan investasi, mekanisme corporate
governance dan biaya keagenan terhadap nilai perusahaan. Dalam menetapkan
sampel penelitian, digunakan teknik purposive samping dimana pemilihan
sampelnya didasarkan pada kriteria tertentu. Diperoleh 16 perusahaan BUMN
yang telah memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Penelitian ini
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang
dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan berfokus pada
gambaran umum perusahaan dan laporan keuangan perusahaan berupa neraca,
laporan laba rugi, dan laporan arus kas periode 2012-2017. Metode yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan Structural Equation Modelling (SEM).
Hasil penelitian mengkonfirmasi dugaan adanya ketidakefektifan
mekanisme corporate governance dan keputusan investasi yang belum optimal.
Mekanisme corporate governance dan keputusan investasi berpengaruh negatif
signifikan terhadap nilai perusahaan. Tingginya implementasi mekanisme
corporate governance belum mampu memengaruhi keputusan investasi
perusahaan dan mengurangi biaya keagenan untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Besarnya aset perusahaan belum mencerminkan keputusan investasi
yang tepat karena belum mampu meningkatkan nilai perusahaan BUMN. Namun
penelitian ini belum cukup kuat membuktikan bahwa terjadi permasalahan
keagenan pada FCF. Agency cost of free cash flow bukan menjadi penyebab
masalah keagenan pada perusahaan BUMN. | id |