Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Petani pada Program Asuransi Usahatani Padi di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat
Abstract
Usahatani padi merupakan salah satu kegiatan produksi yang sangat rentan terhadap perubahan iklim, hal ini dikarenakan kegiatan usahatani padi memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap kondisi iklim dan cuaca. Asuransi pertanian adalah salah satu dari sekian banyak praktik pengelolaan risiko yang dapat digunakan untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif dari adanya risiko yang terkait cuaca dan sumber lainnya seperti banjir, cuaca, iklim dan serangan organisme pengganggu tanaman yang menyebabkan gagal panen. Asuransi pertanian sangat penting untuk melindungi petani dari kerugian besar dan memastikan bahwa petani akan memiliki modal kerja yang cukup yang diperoleh karena mengasuransikan usahataninya untuk membiayai usahatani padinya pada musim berikutnya.
Pelaksanaan program Asuransi Usahatani Padi (AUTP) di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 2015. Dimana dalam pelaksanaannya pemerintah memberikan bantuan subsidi premi sebesar 80% atau Rp. 144.000/Ha/MT dari total premi sebesar Rp. 180.000/Ha/MT. Namun demikian partisipasi petani pada program AUTP masih rendah. selain itu kesedian petani untuk membayar premi asuransi juga rendah. Rendahnya tingkat partisispasi dan juga kesediaan petani membayar premi asuransi akan menghambat pengembangan program AUTP. Hal ini dikarenakan asuransi pertanian dapat berjalan dengan baik jika hukum bilangan besar (the law of large numbers) terpenuhi. Artinya jumlah luas lahan yang diasuransikan harus besar. Hal ini tercapai jika jumlah petani yang mengikuti program AUTP berjumlah banyak.
Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian yang telah dikemukakan, penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis karakteristik petani padi di Kabupaten Indramayu, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani untuk berpartisipasi dalam program Asuransi Usahatani Padi, dan (3) menganalisis besarnya kesediaan petani untuk membayar (WTP) premi asuransi usahatani padi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Anjatan, Lohbener, Cikedung dan Patrol Kabupaten Indramayu pada bulan April-Mei 2018. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah sampel sebesar 84 petani, terdiri dari 33 petani peserta asuransi usahatani padi dan 51 petani bukan peserta asuransi usahatani padi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani mengikuti program AUTP menggunakan analisis regresi logit sedangkan analisis WTP menggunakan double bounded dichotomous choice contingent valuation method (DBDC CVM).
Hasil penelitian menunjukan bahwa karaktersitik petani padi di Kabupetan Indramayu secara umum berada pada usia produktif, tingkat pendidikan sedang, memiliki pengalaman berusahatani padi sudah cukup lama. Lahan yang
digunakan untuk usahatani padi mayoritas adalah milik petani sendiri dengan rata-rata lebih dari satu hektar. Jumlah tanggungan keluarga relatif kecil. Mayoritas petani tidak memiliki kredit untuk modal usahatani padi, dan usahatani padi merupakan mata pencaharain utama petani. Pengetahuan petani tentang tentang program asuransi usahatani padi masih relatif rendah
Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap keputusan petani berpartisipasi pada program AUTP adalah umur petani, luas lahan, tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani padi, status kepemilikan lahan, pengetahuan petani tentang AUTP dan premi yang sedainya dibayarkan. Berdasarkan hasil analisis DBDC CVM menunjukkan besarnya kesediaan petani membayar premi AUTP adalah Rp72 652,99/Ha/MT. Kemudian faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap besarnya WTP adalah pendidikan, luas lahan, dan pengetahuan petani tentang AUTP.
Implikasi kebijakan yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah untuk meningkatkan tingkat partisipasi petani pada program AUTP maka kegiatan sosialisasi perlu terus dilakukan oleh berbagai pihat terkait. Adanya sosialisasi program AUTP akan meningkatkan pemahaman petani tentang skema dan manfaat program AUTP dalam melindungi petani dari risiko gagal panen. Selain itu meningkatnya pemahaman petani tentang program AUTP juga akan meningkatkan kesediaan petani membayar untuk premi AUTP.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]