dc.description.abstract | Elaeidobius kamerunicus adalah serangga penyerbuk yang diintroduksi
ke Sumatera Utara, Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu untuk
meningkatkan produktivitas kelapa sawit dan telah menyebar diberbagai pulau di
Indonesia, termasuk Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Sulawesi dan Papua.
Informasi tentang variasi intraspesifik dalam ukuran tubuh dan genetik kumbang
ini di berbagai pulau masih sedikit. Teori mengatakan bahwa terdapat tekanan
seleksi yang berbeda yang menyebabkan adaptasi lokal dalam populasi pada lokasi
yang berbeda-beda.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi ukuran tubuh dan genetik
E. kamerunicus, mempelajari struktur populasi dan inbreeding pada populasi E.
kamerunicus di Indonesia. Contoh serangga diambil dari dari bunga jantan post
anthesis di berbagai daerah di Indonesia, kemudian dilakukan pengukuran terhadap
tubuh serangga sebanyak 100 jantan dan 100 betina dengan menggunakan
perangkat lunak Image Raster. DNA serangga diekstrak dan diamplifikasi dengan
teknik PCR menggunakan primer CoxI dan SSR. Selanjutnya, analisa filogenetik
digunakan untuk melihat jarak genetik antar populasi dengan menggunakan
perangkat lunak MEGA 6.0 dan DARwin 6.05. Struktur populasi dianalisa dengan
menggunakan perangkat lunak STRUCTURE, inbreeding dianalisa berdasarkan
nilai heterozigositas yang dihitung menggunakan perangkat lunak GenAlEx 6.501.
Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi intraspesifik pada ukuran
tubuh dan genetik pada E. kamerunicus di Indonesia masing-masing membentuk 3
kelompok. Namun, terdapat perbedaan komposisi populasi pada masing-masing
kelompok. E. kamerunicus di Sumatera Utara memiliki ukuran tubuh yang lebih
besar baik betina maupun jantan sedangkan E. kamerunicus di Sumatera Selatan
dan Sulawesi Tengah memiliki ukuran tubuh lebih kecil. Ukuran lebar kepala dan
panjang ketiga tibia menunjukkan tingkat variasi paling stabil (conserved)
dibandingkan dengan 12 bagian tubuh lainnya. Terdapat 7 subpopulasi E.
kamerunicus pada tiap lokasi penelitian yang menunjukkan adanya keragaman
genetik dalam populasi E. kamerunicus di Indonesia dan inbreeding depression
tidak terjadi pada populasi E. kamerunicus di berbagai lokasi penelitian yang
dilakukan. | id |